ABSTRAKResistensi saham Islami pada waktu krisis keuangan global memunculkan
anggapan bahwa saham Islami decouple dengan saham konvensionalnya. Namun
pendapat ini masih belum menemukan kesepakatan. Pada penelitian ini dilakukan
pengujian hipotesis decoupling saham Islami dari saham konvensionalnya dengan
melihat pergerakan bersama antara saham Islami dan saham konvensional
berdasarkan market kapitalisasinya menggunakan metode DCC-GARCH di 34
negara di dunia menggunakan indeks MSCI. Dari hasil penelitian terdapat beberapa
negara, seperti Filipina, Oman, Belgia dan Turki yang saham Islaminya terutama
saham large cap Islami yang mempunyai rata-rata korelasi dalam rentang 0,6 dan
mampu memberikan perlindungan walaupun tidak sempurna (partial insulation)
pada saham konvensionalnya. Namun hasil ini tidak cukup untuk membuktikan
adanya decouple saham Islami dari saham konvensionalnya.
ABSTRACTIslamic stock resilient in recent global financial crisis has led to the emergence of decoupling hypothesis of Islamic stock from its conventional counterpart. But this opinion is still ongoing debate. We investigate decoupling hypothesis of Islamic stock by examining co-movement between Islamic stock and its conventional counterpart based on market capitalization. We applied DCC-GARCH on MSCI market capitalization price index in 34 countries. The result shows that Islamic large cap stock in Philippines, Oman, Belgium and Turkey have average in range 0,6 and provide partial insulation. But this evidence is not strong enough to support decoupling hypothesis of Islamic stock.