ABSTRAKTesis ini membahas penelusuran isu complexity contradiction yang terjadi pada suatu konteks hybrid space di Kota Lama Semarang, untuk mengetahui bagaimana mekanisme yang terjadi, sehingga architectural space terbentuk. Macro ndash; micro view digunakan untuk melihat konteks secara menyeluruh dan terperinci. Collage technique digunakan untuk membantu membuka layer analisa satu persatu, dan sebagai teknik representasi visual. Setelah dilakukannya penelusuran penggunaan teknik, ditemukan hal penting berupa ragam spatial elements dengan events terkait, yang terkait pula dengan time, di mana ketiganya bersinergi membentuk rule set atau storyline. Dengan begitu penelusuran berakhir pada penemuan bagaimana mekanisme yang terjadi pada konteks dan apa pembentuknya, bagaimana narasinya. Intervensi arsitektur kemudian dilakukan, sejauh mana Kota Lama Semarang dapat di lestarikan ke sesuatu yang lebih besar sehingga dapat memiliki nilai lebih, yaitu berdasarkan pengembangan dari potensi apa yang ditemukan pada konteks itu sendiri, dengan mengikuti mekanismenya, sehingga re-programming narasi menjadi penting untuk dilakukan. Tesis ini membahas mengenai proses pembongkaran dan perakitan ulang untuk menuju sesuatu yang lebih besar. Pada akhirnya saya ingin mengungkap bahwa metode macro view ndash; micro view dan collage technique dipercaya dapat menjadi alternative pemikiran yang mengarahkan pada proses perancangan menyeluruh, terperinci, dan tepat sasaran.
ABSTRACTThis thesis discusses the investigation of issues of complexity contradiction that occur in a hybrid space context in Semarang Old City, to know how the mechanism that occurs, so that architectural space is formed. Macro micro view is used to view the context thoroughly and in detail. Collage technique is used to help open the analysis layer one by one, and as a visual representation technique. After the search for the use of techniques, it was found that spatial elements with related events related to time, where all three synergized to form a rule set or storyline. That way the search ends in the discovery of how the mechanisms occur in the context and what the builder is, how the narrative is. Architectural intervention is then carried out, to what extent the Old City of Semarang can be preserved to something greater so as to have more value, that is based on the development of what potential is found in the context itself, by following its mechanism, so that re programming narratives becomes important. This thesis discusses the process of disassembling and reassembling to get something bigger. In the end, I want to reveal that the macro view micro view method and collage technique is believed to be an alternative thinking that leads to the process of designing a thorough, detailed, and right on target.