ABSTRAKTesis ini membahas konstruksi childhood dalam novel Di Tanah Lada 2015 karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie melalui konsep childhood dari James Prout 2007, konsep relasi kuasa orang dewasa-anak dari Shier 2012 dan Mayall 2001, serta konsep anak sebagai liyan dari Nikolajeva 2009. Penelitian ini berupaya membongkar konstruksi childhood dalam novel Di Tanah Lada yang dibangun melalui dua perspektif, yaitu perspektif tokoh dewasa dan tokoh anak. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana novel ini mengkritik dominasi masyarakat orang dewasa urban yang menempatkan anak-anak di posisi marginal. Hasil analisis menunjukkan bahwa dominasi tokoh dewasa terhadap anak menimbulkan upaya resistensi dari tokoh anak untuk mendapatkan subjektivitas dalam mengonstruksi masa kanak-kanaknya. Adanya perspektif anak-anak dalam mengonstruksi masa kanak-kanaknya menunjukkan kritik atas dominasi orang dewasa yang dianggap memiliki otoritas atas kehidupan anak-anak. Kematian yang dipilih tokoh anak sebagai strategi untuk keluar dari dominasi menunjukkan independensi anak untuk menjadi subjek atas dunianya dan atas hidupnya. Selain itu, kematian tokoh anak dapat dimaknai sebagai kritik terhadap kekerasan dan pengabaian anak yang rentan terjadi di lingkungan urban. Dengan demikian, dapat disimpulkan, selain menghadirkan tokoh anak sebagai subjek untuk mengonstruksi dunianya, novel Di Tanah Lada juga menunjukkan kritik terhadap dominasi orang dewasa urban yang tidak menghargai nilai dari seorang anak
ABSTRACTThis research inquires childhood construction in Di Tanah Lada novel 2015 by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie by employing the concept of childhood James Prout, 2007, the concept of adult child power relations Mayall, 2001 Shier, 2012 , and theconcept of child as 'liyan' or the other Nikolajeva, 2009. This research investigateschildhood construction in Di Tanah Lada novel composed from two perspectives adultcharacters rsquo perspectives and child characters rsquo perspectives. It aims to describe how thenovel criticizes urban society's domination adults which puts children in amarginalized position. The result indicates that adult characters' domination on childrencauses children's resistance movement to achieve subjectivity in constructing theirchildhood. The existence of children's perspective in constructing their childhoodindicates their criticism about adults rsquo domination that is considered as having authorityover children's life. The death chosen by child characters is a strategy to flee fromdomination and indicates that they are independent to be a subject of their world andlife. Moreover, the child characters' death is possibly interpreted as criticism aboutchild violence and negligence which susceptibly occurs in urban areas. It can beconcluded that besides presenting child characters as a subject constructing their world, Di Tanah Lada novel indicates criticism about urban adults' domination which disrespects children.