ABSTRAKCakupan ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari 6 di Indonesia tahun 2016 sebesar 54%, di Provinsi DKI tahun hanya mencapai 41%. Gejala depresi pada ibu menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan ASI eksklusif yang sudah dibuktikan dalam berbagai studi sebelumnya. Studi ini bertujuan meneliti pengaruh gejala depresi perinatal yang terdeteksi dini terhadap kegagalan pemberian ASI eksklusif pada ibu postpartum yang bersalin di puskesmas wilayah Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan adalah kohort prospektif. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 153 responden. Hasil analisis menunjukkan ibu postpartum yang memiliki gejala depresi berisiko 2,46 kali (CI 95% : 0,96 - 6,33) mengalami kegagalan memberikan ASI eksklusif setelah dikontrol variabel dukungan keluarga dan waktu pertama keluar ASI. Puskesmas dan layanan kesehatan perlu melakukan skrining depresi pada ibu postpartum sejak dini untuk mengantisipasi efek terhadap keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.
ABSTRACTThe coverage of exclusive breastfeeding in infants aged less than 6 months in Indonesia in 2016 was only 54 and 41% in Jakarta. Symptoms of perinatal depression are one of the determinants of full breastfeeding that have been demonstrated in previous studies. This study aims to examine the effect of early detection of perinatal depressive symptoms on early cesssation of full breastfeeding in postpartum mothers who are delivered at puskesmas in South Jakarta. The study used prospective cohort as the design. The number of samples analyzed were 153 women. The results showed that postpartum mothers who had symptoms of depression at risk of 2.46 times (95% CI: 0.96 - 6.33) experienced early cessation to full breastfeeding after controlled variables of family support and first milk secretion. Primary health care and other health services need to perform early depression screening of postpartum mothers to anticipate the effects on the sustainability of full
breastfeeding.