ABSTRAKPenelitian ini mempelajari peranan pemberdayaan perempuan dalam ketahanan pangan keluarga. Perempuan dapat mengalokasikan waktunya dengan mengikuti kegiatan pemberdayaan perempuan seperti kegiatan dasa wisma, koperasi, PKK, PNPM, posyandu balita dan posyandu lansia selain tanpa meninggalkan kewajiban rumah tangga. Dengan menggunakan data IFLS 2014, keikutsertaan perempuan dalam kegiatan dasa wisma, koperasi, dan posyandu balita terbukti mempengaruhi pengeluaran makanan rumah tangga. Artinya, rumah tangga yang perempuannya mengikuti kegiatan dasa wisma, koperasi, dan posyandu balita memiliki pengeluaran makanan keluarga yang lebih tinggi daripada rumah tangga yang perempuannya tidak mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan keikut sertaan perempuan dalam kegiatan koperasi, PNPM, PKK dan posyandu balita terbukti mempengaruhi ketahanan pangan keluarga. Dengan kata lain, keikut sertaan perempuan dalam kegiatan koperasi, PNPM, PKK dan posyandu balita dapat meningkatkan probabilitas ketahanan pangan keluarga.
ABSTRACTThis study aims to study the role of women empowerment in family food security. Women could allocate their time to participate in women empowerment activities such as dasa wisma, cooperative, PKK, PNPM, posyandu balita and posyandu lansia without leaving their household obligations. In fact, by implementing IFLS 2014 data, women 39 s involvement in dasa wisma, koperasi, and posyandu balita proved to affect household food expenditure. That is, households whose women follow the activities of dasa wisma, koperasi, and posyandu balita have higher family food expenditure than households whose women do not participate in anything. While the participation of women in koperasi, PNPM, PKK and posyandu balita proved to affect family food security. In other words, the participation of women in koperasi, PNPM, PKK and posyandu balita can increase the probability of family food security.