ABSTRAKTingginya angka insidens TB MDR di Indonesia, dibarengi dengan tingginya tingkatLost to Follow-up LTFU pada pengobatan pasien TB MDR. Pasien TB resisten obatmemiliki kemungkinan LTFU lebih besar dibandingkan pasien TB sensitif obatdikarenakan durasi pengobatan yang lebih lama. Selain itu, pasien TB MDR yang tidakmelanjutkan pengobatannya sampai tuntas memiliki peningkatan risiko kematian akibatTB. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rujuk balik dan tipe pasien terhadapkejadian LTFU pada pasien Multidrug-Resistant Tuberculosis TB MDR di Indonesia.Studi dilakukan pada Mei-Juni 2018 di Subdit TB ndash; Direktorat P2PML, Ditjen P2PKementerian Kesehatan RI. Desain studi yang digunakan adalah desain studi kohortretrospektif. Jumlah sampel pada studi ini adalah 961 pasien. Sampel diambil secaratotal sampling. Berdasarkan status rujuk baliknya, 86,3 pasien dilakukan rujuk balikdan 13,97 pasien tidak dirujuk balik. Berdasarkan kategori tipe pasien, 35,17 kasuskambuh, 5,52 pasien baru, 13,94 pasien pernah LTFU, 23,10 kasus gagalpengobatan kategori 1, 20,29 kasus gagal pengobatan kategori 2, 1,9 lain-lain pasien tidak diketahui riwayat pengobatan TB sebelumnya . Dari studi ini, diketahuibahwa proporsi kejadian LTFU sebesar 28,40 dengan kumulatif hazard LTFU sebesarsebesar 1,12 selama 39 bulan pengamatan, sehingga didapatkan hazard rate sebesar2,88/100 orang-bulan. Hasil analisis multivariabel dengan regresi cox time-dependentmenunjukkan bahwa rujuk balik menurunkan peluang terjadinya LTFU sebesar 46 HR 0,54; 95 CI 0,35-0,84 pada kondisi variabel tipe pasien dan umur sama adjusted . Untuk tipe pasien, tipe pernah LTFU, gagal pengobatan kategori 2 dan tidakdiketahui riwayat pengobatan TB sebelumnya meningkatkan peluang terjadinya LTFUmasing-masing sebesar 50 HR 2,02; 95 CI 1,18-3,45 , 53 HR 2,13; 95 CI1,240-3,66 , dan 74 HR 3,80; 95 CI 1,54-9,36 dibandingkan dengan tipe pasienkambuh baseline pada kondisi variabel rujuk balik, jenis kelamin, dan umur sama adjusted . Pada laki-laki, efek tipe gagal pengobatan kategori 2 lebih rendah 0,26 kalidibandingkan dengan pasien wanita dengan tipe gagal pengobatan kategori 2. Petugaskesehatan perlu meluangkan waktu yang lebih banyak untuk memberikan komunikasi,informasi, dan edukasi mengenai pengobatan TB serta mengenai manfaat rujuk balikkepada pasien TB MDR. Risiko LTFU meningkat pada pasien yang bertipe pernahLTFU, gagal pengobatan kategori 2, dan tidak diketahui riwayat pengobatan TBsebelumnya dibandingkan pasien dengan tipe kambuh, karena tipe kambuh sudah terujikepatuhannya terhadap pengobatan sebelumnya. Perlunya skrinning tipe pasien denganbaik untuk mengidentifikasi risiko LTFU berdasarkan tipe pasien sejak awal pasienmemulai pengobatan.Kata kunci: LTFU, rujuk balik, tipe pasien, TB MDR
ABSTRACTThe high incidence rate of MDR TB in Indonesia is accompanied by high rate of lost tofollow up LTFU in the treatment of MDR TB patients. Drug resistant TB patients havea greater risk of LTFU than drug sensitive TB patients due to longer treatmentduration. In addition, MDR TB patients who did not continue treatment completely hadan increased risk of dying from TB. The aims of this study were to determine thedecentralization influence and patient type on the incidence of LTFU in Multidrug Resistant Tuberculosis MDR TB patients in Indonesia. This study was conducted inMay June 2018 at Subdirectorate of TB Directorate of Prevention and CommunicableDisease Control, Directorate General of Prevention and Disease Control Ministry ofHealth of the Republic of Indonesia. The study design was retrospective cohort. Thenumber of samples in this study was 961 patients. Samples were taken in total sampling.Based on the decentralization status, 86.3 of patients were decentralized. Based onthe type of patient category, 35.17 of relapse, 5.52 of new, 13.94 of after LTFU,23.10 of failure category 1, 20.29 of failure category 2, 1.9 of other patients unknown history of previous TB treatment . The proportion of incidence of LTFU is28.40 with cumulative hazard of LTFU equal to 1.12 during 39 months ofobservation, so hazard rate is 2.88 100 person month. In multivariable analysis withcox regression time dependent revealed that decentralization reduced the probability ofLTFU up to 46 HR 0.54, 95 CI 0.35 0.84 after controlled by type of patient andage. For patient type, treatment after LTFU, failure category 2 and unknown history ofprevious TB treatment increased the probability of LTFU by 50 HR 2,02 95 CI1,18 3,45 , 53 HR 2,13 95 CI 1,240 3,66 , and 74 HR 3,80 95 CI 1,54 9,36 consecutively compared with the type of relapse patients baseline after controlled bythe decentralization, gender, and age. In male patients with failure treatment category2, the effect was 0.26 times lower compared with failure category 2 in female patients.Health workers need to spend more time in communicating, informing and educatingabout TB treatment and the benefits of decentralization to MDR TB patients. The risk ofLTFU increased in type of patient after LTFU, treatment failure category 2, andunknown history of previous TB treatment compared with patients with relapse types.The need for good patient type screening to identify the risk of LTFU by type of patientfrom the initial of treatment.Keywords LTFU, decentralization, type of patient, MDR TB