ABSTRAKHunian berimbang merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menyediakan hunian
bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Filosofi utama dari adanya hunian
berimbang ini adalah untuk menjaga keserasian sosial dalam masyarakat, melalui hidup
berdampingan diantara beragam strata sosial dalam satu lingkungan. Filosofi ini sejalan
dengan prinsip inklusivitas. Selama ini, parameter inklusivitas hanya terfokus pada
keterjangkauan (affordability). Penulis mempertimbangkan bahwa aksesibilitas
(accessibility) merupakan aspek spasial yang juga sangat berpengaruh untuk memenuhi
prinsip inklusivitas. Sehingga dapat disimpulkan, parameter inklusivitas terdiri dari
keterjangkauan (affordability) dan aksesibilitas (accessibility). Namun, apakah
perumahan dengan aturan hunian berimbang sudah memenuhi prinsip inklusivitas?
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana prisip inklusivitas diterapkan
pada perumahan yang dibangun dengan aturan hunian berimbang, khususnya secara
aksesibilitas (accessibility). Penulis menggunakan metode penelitian campuran dengan
data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan. Melalui proses
penelitian, penulis menemukan bahwa secara finansial tidak semua MBR dapat
menjangkau harga rumah di perumahan dengan hunian berimbang. Secara fisik,
perumahan hunian berimbang aksesibilitasnya tidak mudah. Maka dari itu, perumahan
dengan aturan hunian berimbang memenuhi prinsip inklusivitas dari segi keterjangkauan
(affordability) tetapi belum memenuhi prinsip inklusivitas dari segi aksesibilitas
(accessibility).
ABSTRACTBalanced housing is one of the government's steps in providing housing for low-income
people. The main philosophy of the existence of balanced housing is to maintain social
harmony in society, through coexistence among various social strata in one environment.
This philosophy is suitable with the principle of inclusivity. So far, inclusivity parameter
focuses on affordability. Author consider that accessibility is a spatial aspect that is also
very influential to fulfill the principle of inclusivity. So it can be concluded, inclusivity
parameters consist of affordability and accessibility. However, does housing with
balanced housing regulations already meet the principle of inclusivity? This study aims
to identify the extent to which inclusivityis applied to housing constructed with a balanced
housing regulation, especially in accessibility. This research uses mixed methods research
with data obtained through interviews and observations. Through the research process,
the author found that financially not all low-income people can reach housing prices in
housing with balanced housing. Therefore, housing with balanced housing regulations
meets the principle of inclusivity in terms of affordability but has not yet fulfilled the
principle of inclusivity in terms of accessibility.