Disertasi ini bertujuan menggali modus melankoli dalam representasi ruang urban Jakarta dan asmara dalam komik Zaldy Armendaris pada periode 1965-1980 serta berupaya menunjukkan signifikansi kultural dari modus melankoli itu dalam konteks historis perubahan wacana ruang urban pada masa awal Orde Baru. Dengan menggunakan konsep-konsep teoretis yang mencakup representasi dalam Kajian Budaya, asmara sebagai praktik kultural, melankoli sebagai mood yang terkonstruksi secara kultural, dan praktik spasial dalam ruang urban, dan dengan pembacaan kritis atas data, disertasi ini mengajukan kesimpulan bahwa asmara dalam komik-komik Zaldy merupakan praktik kultural yang bertegangan dengan lembaga perkawinan dan keluarga kelas menengah serta dengan praktik perselingkuhan dan batas kondisi kemiskinan. Dalam tegangan itu, melankoli menjadi taktik pemurnian asmara dengan menempatkan memori melankoli ke dalam ruang urban Jakarta sehingga utopia kemajuan dalam wacana modernitas Orde Baru terus-menerus terganggu oleh tarikan melankoli.
This dissertation tries to explore the modes of melancholy in the representation of Jakarta urban space and romance in romance comic books of Zaldy Armendaris from 1965-1980 and to explain the cultural signific ance of that modes relating to the historical context of discursive change of urban space in the beginning of New Order. Using the theoretical concepts of representation in Cultural Studies, romance as a cultural practice, melancholy as a mood, and spatial practic, and doing critical reading on the researched data, this dissertation concludes that romance in Zaldy's comic books are cultural practices having tension to marriage and family institution of middle class as well as to infidelity practice and the limit of poverty. In that situation, melancholy becomes a tactic of romance purification through placing melancholic memories to the urban space of Jakarta in the way that utopia of progress in the discourse of New Order's modernity keeps on unstable.