UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Gambaran klinis dan fotogrametri parafinoma hidung perempuan Asia = Clinical features and basic photogrammetrics of paraffinoma in Asian nose.

Krista Ekaputri; Theddeus Octavianus Hari Prasetyono, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Praktik injeksi silikon atau parafin cair untuk memperbaiki penampilan pada hidung masih marak. Di lain pihak, rekonstruksi hidung parafinoma untuk mengembalikan ke bentuk normal sulit dicapai. Data objektif mengenai karakter distorsi pada hidung parafinoma dapat berguna untuk menjadi data awal sebagai pembanding untuk evaluasi hasil rekonstruksi hidung parafinoma. Studi ini memanfaatkan Mirror Stand MirS untuk mengambil foto wajah 30 subjek dengan parafinoma hidung. Ukuran fotogrametrik dikonversi menjadi ukuran morfometrik. Hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mendapatkan ciri distorsi dari hidung parafinoma. Ukuran meliputi intercanthal width, nasal root width, alar width, two tip defining points distance, nasofrontal angle, length of the nose radix to pronasion, nasofacial angle, nasion projection, pronasion projection, tip angle, nasolabial angle, columella length, the extend of extended columella danbase of the nose width. Hidung parafinoma memiliki ciri sebagai berikut; nasal root yang lebar (2.70 ± 0.30 cm); jarak two-tip defining pointsyang lebar (2.09 ± 0.22 cm), nasion projectionyang lebar (0.64 ± 0.36 cm), nasolabial angleyang sempit (78.81 ± 15.93), kolumela yang menggantung (0.47 ± 0.31 cm) dan porsi lobular dari tip hidung yang panjang (1.12 ± 0.20 cm).

The practice of injecting liquid silicone or paraffin at the nose for aesthetic purposes still continues today. On the other hand, normal apearance after reconstruction in nose paraffinoma is very difficult to achieve. The objective data regarding distortion characteristic in nose paraffinoma could be use as basic data to assess outcome of reconstruction in paraffinoma nose.Portable Mirror Stand MirS device is used to take standardized facial photographs of 30 patients with paraffinoma of the nose. Photogrammetrics measurements were then converted to morphometric measurement. The result was then analyzed to formulate the distortion characteristic of nose paraffinoma. Basic measurements included intercanthal width, nasal root width, alar width, two tip defining points distance, nasofrontal angle, length of the nose radix to pronasion, nasofacial angle, nasion projection, pronasion projection, tip angle, nasolabial angle, columella length, the extend of extended columella and base of the nose width. Paraffinoma nose has the following characteristics; wide nasal root base (2.70 ± 0.30 cm); wide two-tip defining point rsquo;s distance (2.09 ± 0.22 cm); wide nasion projection (0.64 ± 0.36 cm), acute nasolabial angle (78.81 ± 15.93 cm) hanging columella (0.47 ± 0.31 cm) and long lobular portion of the tip (1.12 ± 0.20 cm).

 File Digital: 1

Shelf
 SP-PDF-Krista_ekaputri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
Bahasa : Eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xii, 39 pages : illustration + appendix.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-18-389879945 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20478597
Cover