Latar belakang: Anak tunarungu mengalami gangguan pendengaran yang dapat menyebabkan kecemasan terhadap perawatan gigi. Anak tunarungu cenderung rentan terhadap kecemasan karena ketidakmampuan mereka dalam mengkomunikasikan emosi negatif dan kesulitan untuk menerima informasi tentang kesehatan gigi mulut. Perawatan gigi dikenal merupakan perawatan yang menimbulkan stress. Menangani pasien yang cemas merupakan tantangan bagi dokter gigi; perawatan membutuhkan lebih banyak waktu dan timbulnya perilaku tidak kooperatif pasien yang memberikan efek negatif pada kinerja dokter gigi. Kecemasan perawatan gigi dapat menyebabkan pasien menghindar, perilaku tidak kooperatif dan perubahan fisiologis dalam tubuh seperti meningkatnya frekuensi pernapasan dan detak jantung. Pendekatan khusus untuk mendidik anak-anak tunarungu dengan menggunakan media visual dapat berguna untuk mengurangi kecemasan gigi.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh edukasi menggunakan buku pop-up 'Aku dan Gigiku' pada kecemasan gigi pada anak-anak tunarungu, yang diamati dari frekuensi napas.
Metode Penelitian: 42 anak tunarungu dibagi menjadi masing-masing 21 anak dalam kelompok intervensi dan tanpa intervensi. Penilaian kecemasan dilakukan dengan mengukur frekuensi napas yang dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan buku pop-up 'Aku dan Gigiku'. Data statistik kemudian dianalisis menggunakan t-tes berpasangan untuk membandingkan antara kelompok intervensi dan kelompok tanpa intervensi.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam nilai delta dari frekuensi napas antara kelompok intervensi dan kelompok tanpa intervensi.
Kesimpulan: Buku pop-up terbukti efektif sebagai media edukasi visual untuk mengurangi kecemasan gigi pada anak tunarungu.
Background: Children with hearing impairment has communication barrier, that can induce dental anxiety. Deaf children are prone to dental anxiety because of their disability to communicate their negative feelings and difficulties to receive information about dental health care. Dental treatment is known as a stressful treatment. Treating an anxious patient is a challenge for dentists; treatment might take more time and the patient's uncooperative behavior gives a negative effect on the dentist's performance. Anxiety of dental treatment can lead to avoidance, uncooperative behavior and physiologic changes in the body such as respiratory rate and heart rate. Special approach to educate hearing-impaired children by using visual media can be useful to reduce dental anxiety.Aim: The aim of this study is to verify the impact of education using pop-up book on dental anxiety in hearing-impaired children, observed from respiratory rate.Methods: 42 children with hearing impairment who were retrospectively subclassified for study and control group. Assesment of anxiety by measuring respiratory rate were conducted before and after intervention using pop-up book. The data were analyzed using unpaired t-test for intergroup comparison between the study and control group.Result: There were a significant mean reduction of respiratory rate in the study group and mean increase of respiratory rate in the control group. A significant difference of respiratory rate was found among the study and control group.Conclusion: Our result suggest that pop-up book was found to be effective as a visual education tool to reduce dental anxiety in hearing-impaired children.