Makalah ini bertujuan untuk mengetahui penggambaran kampanye ldquo;Earth Hour rdquo; yang diselenggarakan oleh WWF dan kampanye ldquo;Potong 10 Persen rdquo; yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM pada masing-masing website resmi organisasi pada tahun 2017. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah analisis isi, dengan mengidentifikasi isi pesan pada berbagai news release kegiatan kampanye ke dalam teori framing. Makalah ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan aspek dan karakteristik isi pesan kampanye. Isi pesan akan dianalisis dengan unit tematik untuk memperoleh penggambaran dan pendekatan masing-masing kampanye.
Hasil dari studi ini menunjukkan adanya perbedaan antara penggambaran dan pendekatan kampanye ldquo;Earth Hour rdquo; dan ldquo;Potong 10 Persen rdquo;. Kampanye ldquo;Earth Hour rdquo; secara dominan menggunakan framing moralitas dalam menyusun pesan kampanye, dengan jenis pendekatan informatif. Sementara kampanye ldquo;Potong 10 Persen rdquo; secara dominan menggunakan framing atribusi tanggung jawab, dengan jenis pendekatan yang seimbang antara informatif dan persuasif.
This paper aims to acknowledge the depiction of Earth Hour campaign conducted by WWF and Potong 10 Persen conducted by Ministry of Energy and Mineral Resources on their respective official websites in 2017. Method used in this study is content analysis, by identifying the content of message in various news releases of the campaign in to the framing theory. This paper uses descriptive approach to illustrate aspects and characteristics of campaign messages. Content of the messages will be analyzed with thematic unit to get the framing and approach of each campaign. The result of this study shows the difference between those two in terms of framing and approach. Earth Hour used morality as the framing and informative in its approach, while Potong 10 Persen used responsibility as its framing, with a mixture of informative and persuasive approach.