Literatur mengungkapkan bahwa jumlah pengusaha perempuan telah meningkat dalam beberapa tahun kebelakang. Terlepas dari itu, jumlah pengusaha perempuan yang kesulitan akses keuangan masih banyak. Walaupun akses pembiayaan telah berubah dengan berbagai inovasi seperti keuangan mikro, pengaruh positif yang didapatkan masih sangat berketergantungan dengan konteks yang dimaksud.Efek positif dari akses keuangan mikro mempunyai dampak seperti pemberdayaan mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dengan demikian, disertasi ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana akses keuangan mikro memberdayakan perempuan Indonesia dikarenakan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Penelitian ini mengadopsi studi kasus dari lembaga keuangan asal Indonesia yang memberikan pinjaman kepada perempuan wirausaha. Metode pengumpulan penilitian ini menggunakan data sekunder secara kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisa sejauh apa konteks mempengaruhi akses keuangan dan bagaimana kesejahteraan meningkat dengan akses mikro keuangan. Hasil yang diperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa akses keuangan mikro pengusaha perempuan tidak diprediksi oleh konteks dan tidak mengubah kesejahteraan. Namun, penemuan dari penelitian ini menunjukan bahwa keuangan mikro dapat meningkatkan kehidupan wanita, keluarga dan juga komunitas disekelilingnya. Meski begitu, temuan-temuan makalah ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh konteks Indonesia namun dapat menunjukkan bahwa akses keuangan mikro merupakan alat yang dapat meningkatkan kesejahteraan perempuan dalam kemiskinan secara berkelanjutan.
Literature reveals that over the years, there is an increase of women entrepreneurs. Regardless, many are still having trouble to access finance. Accessing finance has changed with various innovation such as microfinance. Yet it only gives slight or even no effect to borrowers depending on their studied context. A positive effect of microfinance access is empowering those living in poverty. Thus, this dissertation aims to analyse the extent microfinance access empower women in poverty. The context of this study will focus on Indonesia due to its high rate of poverty. Furthermore, there is still minimum research on women entrepreneurs rsquo; microfinance access in Indonesia. This research adopts a Case Study of an Indonesian financial institution that gives a loan to women entrepreneurs. The method of collecting data is a mixed-method approach that uses secondary data. There are two main purposes of collecting quantitative data. The first one is to analyse whether context affects microfinance access. The second one is to analyse whether welfare improves by accessing microfinance. Additionally, qualitative data supports quantitative findings to further illustrate patterns of accessing microfinance. Results indicated that women entrepreneurs rsquo; microfinance access is not predicted by context and it does not change welfare. Further results revealed that microfinance access does improve the lives of the woman, her family and her community. Even so, findings of this paper are not generalisable for the whole Indonesian context. However, the improvements suggest that microfinance access is a sustainable tool that can empower more women in poverty.