Penulisan ini membahas mengenai manajemen sekuriti yang dilakukan oleh PT.X dalam melakukan pencegahan serangan bom di gereja Y. Di Indonesia, gereja merupakan salah satu target dari pelaku terorisme sehingga gereja rentan terjadi kasus kejahatan terurama terorisme dengan serangan bom. Gereja Y sebagai gereja yang cukup besar meminta PT.X untuk melakukan pengamanan di gereja Y dalam mencegah terjadinya hal tersebut. Manajemen Sekuriti PT.X sudah melaksanakan manajemen sekuriti berdasarkan lima tahap yaitu planning, organizing, staffing, directing, dan controlling. Manajemen sekuriti yang dilakukan oleh PT. X juga dapat dianalisis sebagai guardian dan manajer dalam Routine Activity Theory. Selain secara akademis, secara terapan, manajemen sekuriti PT. untuk pencegahan serangan bom di gereja Y diharapkan dapat menjadi acuan bagi pencegahan serangan bom di gereja lain.
This paper discusses security management done by X Ltd. in preventing bomb attack in Y church. In Indonesia, churches are one of the targets of terrorists thus making it vulnerable towards crime, especially terrorism with bombing as its method of attack. Y church as a fairly big church asks X Ltd. to provide security in Y church in preventing bombings. X Ltd. Security Management has do security management in five steps; which are planning, organizing, staffing, directing, and controlling. Security management done by X Ltd. can also be analyzed as guardian and manager in routine activity theory. Other than academic purpose, security management of X Ltd. for preventing bombing in Y church is expected to be an example for bombing prevention strategy for other churches.