Musik pa'rawana dan sayyang pattudu merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang dimiliki oleh masyarakat suku mandar. Kesenian tersebut sangat digemari oleh masyarakat suku mandar sehingga selalu dihadirkan setiap tahun, khususnya pada upacara khataman alquran. Penyajian musik pa'rawana dan sayyang pattudu senantiasa disajikan berdasarkan pada kesesuaian sosio-kultural masyarakat Mandar yang tidak terlepas dengan sistem religinya. Hal ini ditandai dengan prosesi saat ada anak yang telah menamatkan hafalan Alquran. Mereka akan diarak keliling kampung dengan menggunakan musik pa'rawana dan sayyang pattuddu. Keseluruhan kegiatan prosesi khataman Alquran sangat kompleks. Selain prosesi upacara, seni pertunjukan juga turut dilibatkan, khususnya musik pa'rawana dan sayyang pattuddu merupakan penggabungan beberapa bentuk ksenian dalam setiap pertunjukannya. Adapun kesenian yang tergabung diantaranya terdiri atas musik pa'rawana dan sayyang pattuddu. Penyajian musik pa'rawana dan sayyang pattuddu merupakan penggabungan beberapa bentuk kesenian dalam setiap pertunjukannya. Adapun kesenian yang tergabung diantaranya terdiri atas musik pa'rawana, pa'denggo, sayyang pattuddu, dan pa'kalindagdag. Disamping itu, kelengkapan dari sayyang pattuddu diatas sangat penting karena memiliki fungsi untuk menjaga keselamatan bagi peserta khatam saat prosesi arak-arakan berlangsung. Oleh karena itu, kompleksitas yang terbentuk dalam prosesi tersebut akan dijadikan fokus kajian dalam pembahasan ini.