Pengetahuan merupakan sumber inovasi di BPTP Jawa Timur, sehingga keberadaanya harus mudah untuk diperoleh. Kendala yang dirasakan oleh peneliti dan penyuluh BPTP Jawa Timur adalah keberadaan pengetahuan terutama pengetahuan spesifik lokasi sulit untuk ditemukan. Pengetahuan masih tersebar di berbagai sumber dan sebagian besar pengetahuan milik peneliti dan penyuluh masih belum terdokumentasi. Oleh karena itu BPTP Jawa Timur memerlukan sistem manajemen pengetahuan. Sistem manajemen pengetahuan bertujuan untuk memfasilitasi para peneliti dan penyuluh untuk saling berbagi pengetahuan melalui sistem yang terintegrasi, sehingga proses mendapatkan pengetahuan terutama pengetahuan spesifik lokasi semakin mudah. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan soft system methodology (SSM), organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, dan teori manajemen pengetahuan. Penelitian ini menghasilkan sebuah fitur yang harus dimiliki sistem manajemen pengetahuan. Fitur tersebut kemudian ditranslasi kedalam rancangan prototipe sistem manajemen pengetahuan yang dapat digunakan oleh BPTP Jawa Timur sebagai pedoman dalam membuat sistem manajemen pengetahuan.
Knowledge is a source of innovation in East Java BPTP, so the knowledge existence should be easy to obtain. But there is obstacle that perceived by researchers and extension worker is that the existence of knowledge, especially location specific knowledge is difficult to find. Knowledge is still scattered in many sources and most of the researcher's and extension worker's knowledge still undocumented. Therefore, East Java BPTP need knowledge management system. The knowledge management system aims ato facilitate researchers and extension workers to share knowledge through integrated system, so that the process of acquiring knowledge, especially location specific knowledge is easier. This research was designed with soft system methodology approach, organizational culture assessment instrument (OCAI), knowledge audit, and knowledge management theory. This research produced a feature that knowledge management system must possess. The feature is then translated into prototype design of knowledge management system that can be used by East Java BPTP as a guidance in building knowledge management system.