AbstrakPenelitian ini menjawab pertanyaan tentang seberapa besar penyimpangan hasil pengujian mutu beton pada campuran/ adukan yang sama dan umur yang sama dengan dua macam metode pengujian yaitu sampel beton dan hammer test, yang didasarkan pada benda uji (sampel) yang dibuat. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor konversi dari model pengujian hammer test terhadap pengujian sampel beton, sehingga untuk sementara dapat dipakai/ dipedomani oleh kontraktor atau konsultan dalam menentukan mutu beton hasil pengujian beton keras (yang sudah terpasang). Penelitian ini menggunakan metode experiment yaitu mengadakan percobaan dengan menggunakan sampel beton dengan mutu beton yang direncanakan yaitu K-200. Adapun besaran yang dipakai sebagai acuan adalah nilai kuat tekan dari hasil compression test. Data dihimpun (teknik pengumpulan data) menggunakan hasil pengujian mutu dari sampel yang dibuat di Laboratorium Pengujian Bahan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Hasil penelitian berdasarkan hasil data menunjukkan bahwa faktor konversi dari metode pengujian hammer test terhadap pengujian sampel beton yaitu 1: 0,762 atau dikatakan faktor konversi perbandingan hasil pengujian menggunakan hammer test yaitu 0,7620 dibandingkan dengan pengujian sampel beton.