ABSTRACTAbstrak Konstelasi dan dinamika politik pasca pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 yang mengusung politik identitas masih menyisakan fragmentasi kelompok di masyarakat. Berbagai serangan politik pun masih kita saksikan di berbagai media sosial hingga saat ini. Diakui atau tidak, hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya penguasaan emosi dan sistem berpikir yang kurang bijaksana sehingga bermuara pada ucapan, perilaku dan sikap yang selalu . bertentangan dengan nilai nilai keutamaan. Pendidikan yang tinggi tidak otomatis menjamin seseorang dapat mengendalikan emosi dalam berperilaku, bersikap dan bertindak secara bijaksana. Pengembangan inteligensi emosional (emotional inteiligence EI) dan sistem berpikir penting dikembangkan di lembaga lembaga pendidikanformal dan nonformal, organisasi-organisasi masyarakat dan partai politik, serta organisasi organisasi pemerintahan dan organisasi organisasi modern lainnya di berbagai level sehingga menghasilkan generasigenerasi muda yang berkarakter dan berintegritas. EI berperan dalam proses negosiasi, kerjasama dan perbaikan hubungan kerjasama yang sebelumnya kurang harmonis. Bukan sekedar bagaimana memperbaiki dan membangun hubungan baik dengan orang lain, tetapi bagaimana memahami dan mengelola emosi kita dalam minus Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, 1995. bertindak di dalam sistem dan nilai-nilai yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu atau memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikuti kita. Sedangkan sistemberpikir(system thinking ST) menyangkutperilaku dan sikap dalam bekerja yang didasarkan kepercayaan terhadap komponen dalam sistem dalam hubungannya dengan yang lainnya. ST adalah usaha untuk memahami suatu perilaku dengan memeriksa secara holistik sebabsebab dari perilaku tersebut serta kaitan diantara sebab sebab tersebut. Proses ini melibatkan komunikasi berkesinambungan antara pimpinan dan karyawan, baik secara formal maupun informal. Bila diterapkan dalam upaya untuk menciptakan mutu organisasi, berpikir sistem akan menuntut anggota organisasi untuk lebih berkonsentrasi pada kecenderungan-kecenderungan
besar untuk perubahan, bukan pada kejadian kejadian kecil sehari hari. Sehingga dengan ST akan memberi inspirasi bagi anggota organisasi untuk melihat pola hubungan antar berbagai hal dalam satu kesatuan.
Dengan adanya pengembangan dan penerapan El dan ST di berbagai level organisasi, diharapkan dapat menciptakan generasi generasi muda yang berkarakter; berintegritas, optimis, serta beretika dan bermoral sehingga mampu berperilaku dan bertindak secara arif dan bijaksana. EI dan ST yang berhasil dikembangkan akan menghasilkan orang orang yang mampu mengendalikan diri, berperilaku jujur, hidup sederhana, memberikan keteladanan, memiliki kepekaan, memiliki kedisiplinan, menghargai kesetaraan, memberikan keadilan, dan berperilaku toleran terhadap sesamanya. Berkelanjutan menghasilkan generasi generasi yang optimis dalam mengarungi berbagai permasalahan kompleks dan kompetisi yang ketat di berbagai bidang.