ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menilai apakah iklan yang digunakan untuk membangun
kembali reputasi perusahaan setelah mengalami krisis apakah sudah memenuhi prinsip dan
unsur storytelling dengan baik. Konsep yang dipakai adalah rasionalitas naratif dari Walter
Fisher dan unsur storytelling dari Ffion Lindsay. Rasionalitas naratif terdiri dari dua prinsi
yaitu koherensi (coherence) dan keterapan (fidelity). Sedangkan unsur storytelling terdiri dari
tujuh poin yakni emosi (emotion), alur (plot), struktur (structure), suara (voice), hero, villain,
dan konflik (conflict). Metode penelitian yang digunakan yaitu riset evaluasi. Iklan yang
dievaluasi yakni iklan Blue Bird Berbenah untuk Berubah milik PT. Blue Bird Tbk. Hasil
penelitian memperlihatkan secara keseluruhan iklan Blue Bird Berbenah untuk Berubah
telah memenuhi prinsip dan unsur storytelling dengan baik.
ABSTRACTThe purpose of this study is to assess whether the advertisement used to rebuild the company s
reputation after experiencing a crisis has met the principles and elements of storytelling well.
The concept used is narrative rationality from Walter Fisher and storytelling elements from
Ffion Lindsay. Narrative rationality consists of two principles, namely coherence and fidelity.
While the storytelling element consists of seven points namely emotion, plot, structure, sound,
hero, villain, and conflict. The research method used is evaluation research. The evaluated ad
is the advertisement called Blue Bird Berbenah untuk Berubah owned by PT. Blue Bird Tbk.
The results showed that overall the advertisement Blue Bird Berbenah untuk Berubah had
met the principles and elements of storytelling well.