Penelitian ini hendak mengetahui fenomena Syahrul Yasin Limpo sebagai “Orang Kuat Lokal” di Sulawesi Selatan. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara mendalam dan studi dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori mengenai “Orang kuat lokal” dan konsep desentralisasi. Hasil wawancara mendalam dan studi dokumen memperlihatkan Syahrul Yasin Limpo berhasil muncul sebagai ”orang kuat lokal” di Sulawesi Selatan. Pemilihan langsung kepala daerah di tingkat lokal di Indonesia era desentralisasi justru menghasilkan “Orang kuat lokal” yang memiliki basis kuat di daerah. Salah satu yang patut disorot adalah pengaruh Syahrul Yasin Limpo ( Gubernur Sulawesi Selatan ) dan keluarga Yasin Daeng Limpo sebagai “Orang kuat lokal” di Sulawesi Selatan. Melalui pengaruhnya yang kuat di militer, SOKSI dan Golkar, keturunan Yasin Daeng Limpo berhasil menduduki berbagai jabatan penting di Sulawesi Selatan.Syahrul sebagai “Orang kuat lokal” mempunyai mesin politik modern berupa jaringan kekuasaan dengan inti sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal. Mesin politik yang berintikan sebuah keluarga politik yang besar dan mempunyai sejarah panjang di tingkat lokal juga ditunjang oleh berbagai lingkaran kekuasaan yang dibangunnya. Lingkaran kekuasaan ini dimanfaatkan secara baik dalam mendapatkan dukungan dari berbagai aspek seperti dukungan lintas partai politik,etnis,dan agama. Syahrul Yasin Limpo memiliki pengaruh yang besar dalam memengaruhi politik lokal di Sulawesi Selatan. Pengaruh tersebut diukur beberpa indikator. Pertama, Syahrul Yasin Limpo berhasil melakukan kontrol atas masyarakat Sulawesi Selatan melalui berbagai jabatan yang diembannya. Kedua, Syahrul Yasin Limpo berhasil mengendalikan media. Hal tersebut bisa dilihat dari kemampuannya mengalokasikan iklan pribadi ataupun sebagai Gubernur pada semua media massa yang bersedia menulis hal-hal yang baik saja tentang dirinya. Melalui kedekatannya dengan media massa, Syahrul berhasil berhasil menanamkan citra yang positif tentang dirinya dan pemerintahannya. Ketiga, Syahrul Yasin Limpo berhasil mendapatkan dukungan dari organisasi kekerasan di Sulawesi Selatan, keempat Syahrul berhasil memanfaatkan birokrasi di daerah Syahrul Yasin Limpo melaluinya kemampuan yang luar biasa dalam mengendalikan birokrasi. Dia bisa menempatkan orang pada jabatan kunci tertentu melalui mutasi, kelima dia berhasil menundukkan civil society di Sulawesi Selatan. Sehingga implikasi teroritis yang muncul dari fenomena Syahrul sebagai “Orang kuat lokal” adalah beberapa indikator dari varian Orang kuat lokal terpenuhi dalam sosok Syahrul Yasin Limpo.
This study discusses the phenomenon of Syahrul Yasin Limpo as "Local Strong Man" in South Sulawesi. The researcher used a qualitative method with an in-depth interview and document study approach. The theory used in this study is the theory of "local strongmen" and decentralization concept. The results of in-depth interviews and document studies showed Syahrul Yasin Limpo succeeded in appearing as a "local strongman" in South Sulawesi. Direct election of regional heads at the local level in Indonesia in the era of decentralization actually produces "local strong people" who have a strong base in the region. One of the things that should be highlighted was the influence of Syahrul Yasin Limpo (Governor of South Sulawesi) and Yasin Daeng Limpo's family as a "local strongman" in South Sulawesi. Through its strong influence in the military, SOKSI and Golkar, the descendants of Yasin Daeng Limpo succeeded in occupying various important positions in South Sulawesi. Syahrul as a "local strongman" has a political machine in the form of a network of power with the core of a large political family and has a long history at the local level. The modern political machine which has a large political family and has a long history at the local level is also supported by various power circles that it has built. This circle of power is well utilized in gaining support from various aspects such as support across political, ethnic and religious parties. Syahrul Yasin Limpo had a big influence in influencing local politics in South Sulawesi. The effect is measured by several indicators. First, Syahrul Yasin Limpo succeeded in exercising control over the people of South Sulawesi through various positions he held. Secondly, Syahrul Yasin Limpo managed to control the media. This can be seen from his ability to allocate personal advertisements or as governors in all mass media who are willing to write good things about him. Through his proximity to the mass media, Syahrul managed to successfully instill a positive image of himself and his government. Third, Syahrul Yasin Limpo managed to get support from violent organizations in South Sulawesi, fourth Syahrul succeeded in utilizing the bureaucracy in the Syahrul Yasin Limpo area through his extraordinary ability to control the bureaucracy. He could place people in certain key positions through mutations, fifth he succeeded in subjugating civil society in South Sulawesi. Theoretical implications that arise from the Syahrul phenomenon as "local strongmen" are some indicators of the variants of local strongmen fulfilled in the figure of Syahrul Yasin Limpo.