ABSTRAKLatar Belakang: Disfungsi sistolik ventrikel kiri memiliki prognosis yang buruk dan sekitar 60% dapat asimptomatik. Penilaian kondisi disfungsi sistolik ventrikel kiri ini dapat diketahui dengan mengukur fraksi ejeksi ventrikel kiri (
leftventricular fraction ejection/LVEF) dengan menggunakan pemeriksaan
cardiac magnetic resonance (CMR), sedangkan
cardiothoracic ratio (CTR) memiliki sensitivitas 86% untuk mendeteksi penurunan fraksi ejeksi (< 50%).
Tujuan: Mengetahui adakah hubungan korelasi CTR dengan LVEF pada pasien gagal jantung disfungsi sistolik ventrikel kiri.
Metode: Menggunakan desain korelatif studi potong lintang
(cross sectional) dan retrospektif dengan minimal sampel 47 pasien. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi.
Hasil: Didapatkan korelasi negatif antara CTR dan LVEF dengan r = -0,20 danĀ p = 0,170.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara CTR dan LVEF.
ABSTRACTBackground: Left ventricular systolic dysfunction has a poor prognosis and about 60% can be asymptomatic. Assessment of left ventricular systolic dysfunction condition can be determined by measuring left ventricular fraction ejection (LVEF) by cardiac magnetic resonance (CMR) examination, while cardiothoracic ratio (CTR) has 86% sensitivity to detect decreased ejection fraction (< 50%).
Purpose: To knowing correlation relationship of CTR with LVEF in patients with heart failure left ventricular systolic dysfunction.
Methods: Using correlative design of cross sectional and retrospective studies with a minimum sample of 47 patients. Data analysis using correlation and regression test.
Result: There was a negative correlation relationship between CTR and LVEF with r = -0.20 and p = 0.170.
Conclutions: Correlations with no significans between CTR and LVEF.