UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Proses Pembentukan dan Mempertahankan Relasi Antar Penggemar Kelompok Olahraga (Studi Fandom The Kop dan Liverpool Melalui Media Sosial) = The Process of Forming and Maintaining Sports Group Inter- Relationship (The Kop and Liverpool's Study Through Social Media)

Soni Andrie Wijaya; Firman Kurniawan Sujono, supervisor; Ilya Revianti Sudjono Sunarwinadi, examiner; Eriyanto, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Setiap kelompok yang berkompetisi biasanya memiliki penggemar. Penggemar selalu hadir untuk mendukung idolanya. Seiring dengan berkembangnya teknologi kini seorang penggemar dimampukan untuk mengirim pesan atau komentar kepada idolanya. Interaksi pun terjadi antara penggemar dengan idolanya melalui sosial media. Dari terpaan informasi melalui sosial media tersebut akhirnya seseorang menjadi anggota fandom untuk yang diidolakannya. Seperti misalnya seorang yang tergabung dalam fandom terhadap klub Sepakbola yang diidolakannya. Ia tidak akan segan untuk menandai klub tersebut bahkan menandai personel klub tersebut dalam komentar yang disampaikanya. Meskipun komentar dan semangat yang disampaikan tidak pernah dibalas oleh idolanya hal itu tidak menyurutkan niat sang penggemar untuk mendukung idolanya. Namun ada juga seorang penggemar yang menyampaikan kritik agar idolanya menjadi lebih baik lagi.
Dalam fandom sendiri juga erat kaitannya dengan kehadiran penggemar dan antifans. Antifans mendasari perilakunya dengan kebencian dan rasa muak. Sehingga kerapkali komentar yang disampaikan adalah hinaan. Seringkali anggota fandom yang merupakan seorang penggemar dan seorang antifans berkonflik. Di mana sang penggemar membela idolanya dari segala kritik dan hinaan. Serta hal inilah yang menjadikan kolom komentar pada akun sosial media dari suatu komunitas penggemar menjadi interaktif. Konflik yang terjadi tentunya dipicu oleh rivalitas antara penggemar satu kelompok dengan penggemar kelompok lainnya dan keduanya saling familiar karena saling mengamati perkembangan rivalnya.
Dari komentar- komentar yang disampaikan tersebut penulis menyimpulkan terdapat tipe pelontar komentar yakni fanatik positif, realistis, dan fanatik negatif. Komentar- komentar yang disampaikan juga dibagi menjadi empat tipe yakni komentar membela, komentar menyemangati, komentar kritik, dan komentar menghina. Dari studi fandom ini penulis juga menjelaskan tingkatannya yakni entertainment social level ,personal intense level, dan borderline pathological. Melalui tiga faktor utama tersebut yakni tipe pembicara, tipe pembicaraan, serta tingkatan fandom. Penulis hendak menjelaskan mengapa hubungan berbasis medium digital tersebut dapat bertahan. Temuan studi ini membuka peluang hubungan parasosial yang awalnya di tingkat personal sangat mungkin untuk dikaji dalam level kelompok. Hal ini di dorong oleh teknologi yang memudahkan pembentukan & kolaborasi.

Every group that compete in competition usually has a fans. The fans always there to support their idol.Along with the development of technology, a fan is now enabled to send messages or comments to his idol. Interaction between a fan and his idol also happen through social media. Through information exposure by the social media finally a fan can be a member of fandom. As an example a person that joined in the fandom of football club that he love. He will never regret to tag the club or even the club's member in the comment that he sent. Eventhough the comments and the support that was sent never been replied by his idol. This issue never decrease the will from the fan to support his idol. But also there's a fan that send the critics to his idols to be better.
In the 'fandom' itself has a closely related between the presence of fans and antifans. Antifans underlies his behavior with hatred and disgust. So that usually the comments that he sent was the insults. More often a member of fandom and antifans were in conflict. And this is the reason that makes the comment column can be interactives. The conflict is certainly triggered by rivalry between supporters of one group and supporters of the other groups and both are familiar with each other as they observe the development of their rivals.
From the comments conveyed, the authors conclude that there are types of commentators namely positive, realistic, and negative fanatics. The comments delivered were also divided into four types namely defensive comments, encouraging comments, critical comments, and derogatory comments. From this fandom study the authors also explained the level of entertainment social level, personal intense level, and borderline pathological. Through these three main factors, namely the type of speaker, type of conversation, and the level of fandom. The author wants to explain why digital media- based relationships can survive. The findings of this study open opportunities for parasocial relations which at the personal level are initially very likely to be studied at the group level. This is driven by technology that facilitates the formation & collaboration.

 File Digital: 1

Shelf
 T52518-Soni Andrie Wijaya.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T52518
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 120 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T52518 15-19-603956463 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20481565
Cover