ABSTRAKLatar belakang: Kandidiasis vulvovaginal merupakan infeksi vagina yang sebagian besar disebabkan oleh Candida albicans. Pengobatan antifungal yang ada meningkatkan kemungkinan relaps sehingga dibutuhkan terapi alternatif yang bekerja lebih efektif dan ekonomis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah pertumbuhan Candida albicans dapat dihambat oleh propolis jenis reguler. Metode: Terdapat 3 konsentrasi emulsi propolis jenis reguler yang dibuat triplo, yaitu konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Sampel propolis diambil dari Sulawesi. Jamur yang diteliti adalah Candida albicans ATCC. Aktivitas propolis terhadap jamur diamati secara in vitro dengan difusi cakram. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat propolis jenis reguler terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 1%, 3%, dan 5% berturut-turut adalah 3,33 mm, 7,33 mm, dan 5 mm. Kontrol positif dengan nistatin menghasilkan zona hambat sebesar 19 mm. Sedangkan kontrol negatif dengan alkohol menghasilkan zona hambat sebesar 8 mm. Kesimpulan: Propolis jenis reguler konsentrasi 1%, 3%, dan 5% tidak dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans secara in vitro karena besar zona hambat pada ketiga konsentrasi propolis tidak ada yang memberikan hasil lebih besar dari zona hambat pada kontrol negatif.
ABSTRACTBackground: Vulvovaginal candidiasis is a vaginal infection that is mostly caused by Candida albicans. Antifungal treatments that need to be improved relapse require alternative therapies that work more effectively and economically. Candida albicans can be inhibited by regular types of propolis. Methods: There were 3 concentrations of ordinary propolis emulsion made by triplo, namely concentrations of 1%, 3% and 5%. Propolis sample was taken from Sulawesi. The fungus that was published was Candida albicans ATCC. Propolis activity against fungi in tubes by disk diffusion. Results: The average diameter of regular type propolis inhibition zone on the growth of Candida albicans at concentrations of 1%, 3%, and 5% compound contributed was 3.33 mm, 7.33 mm, and 5 mm. Positive control with nystatin produces a inhibition zone of 19 mm. Whereas negative control with alcohol produces an inhibition zone of 8 mm. Conclusion: Regular type of propolis concentration of 1%, 3%, and 5% cannot inhibit the growth of Candida albicans in vitro because large inhibitory zones based on the concentration of propolis concentration do not produce more than inhibitory zones on negative controls.