Latar Belakang : Estimasi usia merupakan salah satu proses identifikasi individu, baik individu hidup ataupun mati. Gigi menjadi struktur anatomis yang dapat digunakan karena tahan terhadap perubahan lingkungan dan dapat merepresentasi usia individu sejak prenatal hingga dewasa. Metode TCI Khoman merupakan metode estimasi usia yang sederhana, nondestruktif, dan dapat diterapkan pada gigi insisivus, kaninus, premolar dan molar menggunakan radiograf periapikal, namun belum diuji dengan metode estimasi usia lainnya. Pada penelitian ini menguji ulang metode TCI Khoman dengan metode atlas AlQahtani. Metode AlQahtani merupakan metode atlas estimasi usia dengan range usia luas dari 28 minggu intrauteri hingga 23 tahun yang secara detail digambarkan dalam 31 diagram pada setiap usia kronologis menggunakan radiograf panoramik. Atlas AlQahtani juga sudah pernah diuji dan dapat digunakan di Indonesia.
Tujuan : Menganalisa ketepatan rumus estimasi usia metode Tooth Coronal Index Khoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar, dan molar dibandingkan dengan metode AlQahtani terhadap usia kronologis pada rentang usia 8-23 tahun.
Metode : Perbandingan hasil estimasi usia menggunakan metode Tooth Coronal Index Khoman dengan metode AlQahtani pada 113 sampel radiograf panoramik.
Hasil : Rumus Tooth Coronal Index Khoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar dan molar dapat menggunakan radiograf periapikal maupun panoramik. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara hasil estimasi usia menggunakan rumus Tooth Coronal Index Khoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar dan molar dengan metode AlQahtani. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara hasil estimasi usia pada laki-laki dan perempuan. Estimasi usia menggunakan rumus TCI Khoman pada gigi premolar paling mendekati usia kronologis dengan SEE 0.950 sedangkan rumus TCI-Khoman pada gigi kaninus paling tidak mendekati usia kronologis dengan SEE 1.57, dibandingkan dengan rumus TCI Khoman pada gigi insisivus dengan SEE 1.139, TCI Khoman pada gigi molar dengan SEE 1.509, dan metode AlQahtani dengan SEE 1.209
Kesimpulan : Metode Tooth Coronal Index Khoman pada gigi insisivus, kaninus, premolar dan molar dan metode AlQahtani dapat digunakan untuk estimasi usia individu rentang usia 8-23 tahun.
Background : Age estimation is one of the process of identifying persons, whether live, or dead. Tooth becomes a reliable source for its resistant to environmental change and capable to represent individual age from prenatal to adulthood. Tooth Coronal Index method by Khoman are simple, non-destructive, and can be applied to incisive, canine, premolar, and molar. this research comparing TCI Khoman method to AlQahtani method. AlQahtani is an atlas which has a large range of age estimasion, 28 weeks intrauteri to 23 years old, this method is showing a 31 diagrams per age. Atlas AlQahtani were already proven to be used in Indonesia. Aims : To analyse the validity of Khoman Tooth Coronal Index formula on incisivus, canine, premolar, and molar compared to the AlQahtani method on the age of 8-23 year. Method : Comparing the age estimation using Khoman Tooth Coronal Index method and AlQahtani method of the 113 samples of panoramic radiograph. Result : Khoman Tooth Coronal Index on insisivus, canines, premolars and molars can be use on both periapical and panoramic radiograph. There was no significant difference between age estimation of Khoman Tooth Coronal Index method and AlQahtani Method. There was no significant difference between the age estimation on male and female. Age estimation by TCI Khoman method of premolar is the most accurate to chronological age (SEE 0.950), meanwhile TCI Khoman canine shows the most gap to chronological age (SEE 1.57), compared with incisive, molar and AlQahtani method. Conclusion : Khoman Tooth Coronal Index method and AlQahtani method can be used for age estimation.