ABSTRACTSehubungan dengan tingkat perkembangan pelayanan keuangan pada beberapa negara berkembang, maka tingkat masyarakat yang mampu mengakses lembaga keuangan tersebut harusnya semakin meningkat. Kemudian dengan berjalannya roda perekonomian karena adanya penyaluran kegiatan keuangan terhadap layanan ekonomi itu, maka berbanding lurus dengan pengentasan kemiskinan, namun demikian dalam skripsi ini membahas tentang pengaruh keuangan inklusif terhadap pertumbuhan kemiskinan pada 2 negara asia tenggara, yaitu negara Indonesia dan Thailand. Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) data yang di ambil dari sumber data World Bank ini berkisar pada kurun waktu 2006-2016. Hasil dari penilitian ini adalah bahwa beberapa variabel yang terdapat pada tulisan ini berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kemiskinan yang berada pada Thailand dan Indonesia. Pada tulisan ini menunjukan adanya signifikansi pada PDB, jumlah bank, populasi dan inflasi pada kedua negara tersebut.
ABSTRACTAs the level of development of financial services in several developing countries, the level of the community that is able to access these financial institutions should increase. Then with the passage of the economy due to the distribution of financial activities to economic services, it is directly proportional to poverty alleviation, however in this thesis discusses the effects of financial inclusion on poverty growth in 2 Southeast Asian countries, namely Indonesia and Thailand. By using the Ordinary Least Square (OLS) method the data taken from this World Bank data source ranges from 2006 to 2016. The results of this study are that some of the variables contained in this paper have a significant and positive effect on poverty at Thailand and Indonesia. This paper shows the significance of GDP, number of banks, population and inflation in both countries.