ABSTRAKTesis ini membahas tentang tindakan penegak hukum di laut yang dilakukan
pemerintah Indonesia, terutama penyidik dari instansi Kementerian Kelautan dan
Perikanan serta TNI Angkatan Laut guna memberantas tindak pidana perikanan
dengan cara mengambil tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau
penenggelaman kapal ikan asing (KIA) pelaku tindak pidana perikanan di Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Oleh karena itu penelitian ini akan
menjelaskan tentang dasar hukum, praktek negara-negara dan prosedur
penenggelaman KIA pelaku tindak pidana perikanan baik berdasarkan hukum
internasional maupun hukum nasional. Pembahasan penelitian dianalisis
menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan
dijabarkan secara preskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
beberapa negara, misalnya Argentina, Australia, Filipina dan Malaysia yang
mempunyai kebijakan yang sama dengan Indonesia untuk memusnahkan KIA
pelaku tindak pidana perikanan, walaupun dengan teknis pelaksanaan yang
berbeda. Tindakan yang diambil oleh Indonesia dan negara-negara tersebut telah
memiliki dasar yang kuat berupa peraturan perundang-undangan nasional yang
mengacu pada UNCLOS 1982. Rekomendasi penelitian ini adalah apabila
melakukan penenggelaman KIA pada tahap pemeriksaan di laut sebagai
pelaksanaan Pasal 69 (4) UU No 45 Tahun 2009 tentang Perubahan terhadap UU
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, agar tindakan khusus tersebut hanya
dilaksanakan di Perairan Indonesia (Perairan Pedalaman, Perairan Kepulauan, dan
Laut Teritorial karena masih banyak batas ZEEI yang belum disepakati dengan
negara-negara lain yang berbatasan wilayah lautnya dengan Indonesia.
ABSTRACTThis thesis examines the actions of law enforcements at sea conducted by the
Indonesian government, especially the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries
and the Indonesian Navy to combat Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU)
Fishing by taking special measures to burn and/or sink foreign fishing vessels
committed IUU fishing in the Indonesian Exclusive Economic Zone (EEZ).
Therefore, this research will explain the legal basis, state practices and procedures
for sinking foreign fishing vessels both based on international law and national
law. This thesis will analyze the judicial process with a qualitative approach and
descriptive elaboration. The study shows that there are several countries, such as
Argentina, Australia, the Philippines and Malaysia that have the same policies
with Indonesia in which they destroy foreign fishing vessels, even though the
technical implementations are different. The actions taken by Indonesia and these
countries have legal standing of national legislation referring to UNCLOS 1982.
Therefore, it is recommended to sink foreign fishing vessels at sea as the
implementation of Article 69 (4) Fisheries Act 2009 Numbor 45, the special
measures will only be carried out in Indonesian waters (internal waters,
archipelagic waters and territorial seas because there are still many Indonesian
EEZ boundaries that have not been agreed with other countries.