ABSTRAKPenerapan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistem perkemihan dengan
menggunakan teori adaptasi Roy memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan
pasien dalam beradaptasi terhadap perubahan gangguan tubuh yang disebabkan oleh
stimulus fokal, stimulus residual, dan stimulus konstektual. Diagnosa keperawatan yang
sering muncul pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan yaitu kelebihan volume
cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal. Implementasi keperawatan yang dilakukan
untuk mengatasi diagnosa keperawatan tersebut adalah manajemen cairan, monitoring
cairan, dan terapi pengganti ginjal berdasarkan intervensi keperawatan yang meliputi
aktivitas regulator dan aktivitas kognator. Praktek keperawatan berbasis bukti dengan
terapi musik pada 11 pasien hemodialisis terbukti tidak mampu menurunkan hipertensi
intradialisis. Sementara, penerapan proyek inovasi dengan pemberian edukasi ambulasi
dini pasca transplantasi ginjal melalui media lembar balik mampu meningkatkan
pengetahuan pasien.
ABSTRACTThe application of nursing care to patients with urinary system disorders using Roy`s
Adaptation theory has the aim of increasing the patient's ability to adapt to changes in
bodily disorders caused by focal stimuli, residual stimuli, and contextual stimuli.
Nursing diagnoses that often appear in patients with urinary system disorders are
excess fluid volume associated with kidney dysfunction. Nursing implementation carried
out to overcome nursing diagnoses is fluid management, fluid monitoring, and renal
replacement therapy based on nursing interventions which include regulator activities
and cognator activities. Evidence-based nursing practice with music therapy in 11
hemodialysis patients proved to be unable to reduce intradialysis hypertension.
Meanwhile, the implementation of innovation projects with the provision of early
ambulation education after kidney transplantation through media back sheets can
improve patient knowledge.