ABSTRACTSkripsi ini membahas mengenai likuiditas, yang merupakan salah satu topik tradisional yang hampir selalu muncul pada berbagai buku manajemen keuangan. Hubungan antara aset lancar dan liabilitas lancar tersebut sampai pada saat ini masih menjadi postulat, dan menciptakan suatu rule of thumb, atau acuan yang menyatakan bahwa rasio lancar harus lebih besar dari satu dan modal kerja harus bernilai positif. Terdapat pandangan umum bahwa apabila rasio lancar suatu perusahaan berada dibawah satu yang artinya modal kerja-nya pun bernilai negatif, diindikasikan bahwa kinerja dari perusahaan tersebut tidak baik. Oleh karena itu, penelitian ini menguji pengaruh dari likuiditas yang pendekatannya dilakukan melalui pengelolaan modal kerja, serta efek interaksinya dengan ketersediaan arus kas, terhadap kinerja seluruh perusahaan pada sektor non keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil uji statistik atas model regresi, disimpulkan bahwa isu pengelolaan modal kerja memiliki sifat spesifik tergantung dari sektor industrinya. Yang dimana investasi pada modal kerja memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap kinerja perusahaan pada sektor industri yang berbeda. Berbagai hubungan non-linear antara pengelolaan modal kerja, serta efek interaksinya dengan ketersediaan arus kas, terhadap kinerja perusahaan pun berhasil ditangkap pada penelitian ini, seperti hubungan yang membentuk pola kurva cekung (concave) dan cembung
ABSTRACTThis study discusses liquidity, which is one of the traditional topics that almost always appears in various financial management books. The relationship between current assets and current liabilities is still a postulate, and creates a rule of thumb, or a reference stating that the current ratio must be greater than one and working capital must be positive. There is a general view that if the current ratio of a company is below one, which means that the working capital is negative, it is indicated that the performance of the company is not good. Therefore, this study examines the effect of liquidity whose approach is carried out through the management of working capital, as well as the effect of its interaction with the availability of cash flows, on the performance of all companies in the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Based on the results of statistical tests on the regression model, it was concluded that the issue of working capital management has specific characteristics depending on the industry sector. Which is where investment in working capital has different effects on the performance of companies.