Di sebuah dataran tandus dan terpencil, Tuan Mahmut dan asistennya, Cem, bekerja menggali sumur dengan berbekal peralatan tradisional dan naluri yang kuat. Kondisi yang berat itu mendekatkan mereka, bahkan mengubah hubungan tuan-asisten tersebut menjadi seperti ayah-anak. Sementara air yang dinanti tak kunjung muncul, Cem justru terpikat primadona teater keliling, seorang wanita berambut merah. Namun, kehadiran wanita itu juga mendatangkan bencana. Seseorang terbunuh dan menghantui hingga 3 dekade berikutnya. Red Haired Woman membawa kita menyusuri pencarian Pamuk terhadap bagaimana sastra menjadi dasar sebuah peradaban. Lewat perjumpaan mitos besar Oedipus Rex dari Barat dan Kisah Rostam dan Sohrab dari Timur, Pamuk mencoba mengulas hubungan antara ayah dan anak, juga negara dan kebebasan individu. Tak salah lagi, Red Haired Woman merupakan karya istimewa yang semakin menegaskan bahwa Orhan Pamuk adalah salah satu penulis terbesar abad ini.