Artikel ini berjudul “Remaja Kering dalam Pembacaan Durum”. Durum merupakan salah satu naskah unggulan dalam Festival Drama Basa Sunda 2017. Durum merupakan naskah yang masif (padat dalam pemeranan dan muatan cerita). Naskah tersebut menyampaikan faktor-faktor penyebab timbulnya konflik dalam kehidupan remaja dan dampak yang terjadi akibat kehilangan idealitas di dalam lingkungan keluarga. Identifikasi masalah dalam artikel ini dibatasi pada konflik remaja dan lingkungan keluarganya serta dampaknya terhadapdiri si remaja maupun lingkungan di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan latar terjadinya konflik remaja melalui telaah pada simbol adegan serta aspek psikologis remaja. Konsep teoretis yang digunakan dalam artikel ini adalah semiotika John Fiske dan psikologi perkembangan Hurlock. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah adanya kesenjangan antar generasi:antara remaja dengan segala nilai kontemporernya dengan generasi tua dan nilai-nilai sosial yang dianggap kolot; hilangnya kedekatan dan komunikasi harmonis antara orangtua dan remaja, serta antar orang tua sendiri; tekanan kehidupan hedonistis dan materialistis yang cukup tinggi; pola hidup individualis yang tidak lagi memahami arti pengertian dan kepedulian antarsesama manusia. Remaja kering merupakan bukti atas ketidakharmonisan keluarga dan lingkungan setempat.