UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Stres eksternal dan stres internal sebagai prediktor dalam pembentukan resiliensi keluarga dimoderasi oleh peran identitas budaya pada masyarakat matrilineal suku bangsa Minangkabau = External stress and internal stress as predictors in building family resilience moderated by cultural identity among matrilineal community in Minangkabau ethnicity

Rahmah Rezki Elvika; Sri Redatin Retno Pudjiati, supervisor; Sri Hartati Dewi Reksodiputro, examiner; Eva Septiana, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Tesis ini menelusuri tentang kontribusi stres eksternal, stres internal, dan identitas budaya sebagai faktor yang berperan dalam pembentukan resiliensi keluarga. Lebih lanjut, penelitian ini juga ingin menguji tentang peran identitas budaya sebagai moderator dalam hubungan antara stres eksternal dan stres internal dengan resiliensi keluarga pada keluarga matrilineal Minangkabau yang menetap serumah dengan orang tua pihak perempuan setelah menikah. Melalui teknik convenience sampling diperoleh 110 isteri bersuku bangsa Minangkabau dari keluarga yang menetap serumah dengan orang tua pihak perempuan setelah menikah sebagai sampel pada penelitian ini. Data dari masing-masing variabel pada penelitian ini diperoleh melalui instrumen penelitian berupa kuesioner. Pengukuran tingkat resiliensi keluarga dilakukan dengan menggunakan Walsh Family Resilience Questionnaire, pengukuran tingkat stres dilakukan dengan menggunakan Multidimensional Stres Questionnaire for Couple, dan pengukuran tingkat identitas budaya dilakukan dengan menggunakan alat ukur Identitas Budaya Keluarga Minangkabau. Regresi sederhana (simple regression), regresi berganda (multiple regression), dan analisis moderasi template 1 Program PROCESS dari Hayes melalui SPSS digunakan untuk menganalisis data penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa stres yang semakin tinggi akan memengaruhi penurunan resiliensi keluarga ((t(108) = -2,79; p<0,05, untuk stres eksternal dan (t(108) = -3,13; p<0,05, untuk stres internal). Kedua stres ini merupakan faktor risiko yang berkontribusi secara negatif signifikan dalam pembentukan resiliensi keluarga baik ketika dianalisis secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan nilai p<0,05. Selanjutnya, identitas budaya merupakan faktor protektif yang berkontribusi secara positif signifikan dalam pembentukan resiliensi keluarga pada keluarga matrilineal Minangkabau yang menetap serumah dengan orang tua pihak perempuan setelah menikah dengan nilai t(108) = 4,12; p<0,05. Akan tetapi, identitas budaya tidak berperan sebagai moderator yang memperkuat atau memperlemah pengaruh stres (baik stres eksternal maupun stres internal) terhadap pembentukan resiliensi keluarga dengan nilai p>0,05. Hasil penelitian dibahas lebih lanjut pada bagian diskusi.

This study investigated the contribution of three variables (external stress, internal stress, and cultural identity) as predictors in building family resilience. Then, we examined cultural identity as possible moderator of the relation between stres and family resilience in Minangkabau`s matrilineal family who coresiding with parents (wives) after marriage. Participants of this study were 110 wives. Participants were selected based on convenience sampling technique. Data were collected through three questionnaires. Walsh Family Resilience Questionnaire used to assess the level of family resilience, Multidimensional Stres Questionnaire for Couple used to assess the level of stress, and Identitas Budaya Keluarga Minangkabau questionnaire used to assess the level of cultural identity. The data were analyzed using simple regression, multiple regression, and Hayes PROCESS program with template 1 for moderator analysis. The result of this study shown that external stress and internal stress are risk factors because these stresses have negative significant effect on family resilience (t(108) = -2,79; p<0,05 for external stress, t(108) = -3,13; p<0,05 for internal stress, p<0,05 for both of stresses when analyzed together). Then, cultural identity have positive significant contribution on family resilience t(108) = 4,12; p<0,05. Also, the study found that there are no interaction effect between stresses (external stress, internal stress) and cultural identity in building family resilience. Result discussed in the last of this study.

 File Digital: 1

Shelf
 T53400-Rahmah Rezki Elvika.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T53400
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 105 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T53400 15-21-087478726 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20489198
Cover