ABSTRAKPerkembangan teknologi di era industri 4.0 menyebabkan munculnya perusahaan generasi terbaru yang memanfaatkan internet dan teknologi bernama startup digital. Namun, perkembangan startup digital dapat terhambat karena tingkat kegagalan yang tinggi dan dapat menyebabkan burnout kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial terhadap burnout kerja yang dimediasi oleh koruminasi dan efikasi diri. Responden dalam penelitian ini berjumlah 301 yang merupakan pekerja milenial di startup digital Indonesia dan diolah melalui metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh secara langsung terhadap burnout kerja. Selain itu, koruminasi dan efikasi diri juga memediasi sebagian dari hubungan antara dukungan sosial dan burnout kerja. Sebagai penutup, studi ini menjelaskan implikasi manajerial terkait dukungan sosial, burnout kerja, koruminasi, dan efikasi diri.
ABSTRACTThe development of technology in the era of industry 4.0 led to a new type of business involved in the use of networks and technologies named digital startup. However, the development of digital startup business can be hampered due to high failure rate and caused job burnout. This study aims to analyze the impact of social support towards job burnout by the mediation of co-rumination and self-efficacy. The sample are 301 millenials worker who work in digital startup company in Indonesia and processed by using Structural Equation Modelling (SEM) method. The result of this study indicate that social support has a direct effect on job burnout. It also proves that co-rumination and self-efficacy partially mediates the relationship between social support and job burnout. In the end, this study explains the managerial implications related to the human resources management in terms of social support, job burnout, co-rumination, and self-efficacy.