Laporan ini berisi analisis kritis singkat dan berbasis bukti terhadap kebijakan perdangan
Singapura sehubungan dengan perjanjian perdagangan bebas. Setelah bertahun-tahun negosiasi, dua
perjanjian perdagangan bebas baru mulai berlaku pada 2013: salah satunya adalah antara Singapura
dan Kosta Rika, dan lainnya antara Singapura dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Di bawah ini, kebijakan
perdagangan bebas Singapura dievaluasisecara kritis sehubungan dengan kedua perjanjian ini. Diskusi
ini berusaha menyeimbangkan luasnya dengan kedalaman dan teoridengan praktik: diskusi ini
mempertimbangkan dampak ekonomi yang diharapkan dari perjanjian di tingkat domestik dan global,
mengkaji beberapa hambatan praktis yang perlu diatasi untuk mengimplementasikannya dengan sukses,
dan mengontekstualisasikannya. Pertimbangan sehubungan dengan situasi geopolitik Singapura yang
unik. Berdasarkan analisis ini, beberapa rekomendasi umum tetapi didasarkan pada teori disarankan.
This report offers a brief, evidence-based criticalanalysis of Singapores recent trade policy with respectto free trade agreements. After years of negotiations, two new free trade agreements both came intoforce in 20L3: one between Singapore and Costa Rica, and the other between Singapore and the GulfCooperation Council (GCC). Below, Singapores free trade policy is critically evaluated with respect tothese two agreements. The discussion seeks to balance breadth with depth and theory with practice: itconsiders the expected economic impacts of the agreements at the domestic and global levels, reviewssome of the practicalbarriersthat needed to be overcome in orderto implementthem successfully, andcontextualizes these considerations with respect to Singapores unique geopolitical situation. Based onthis analysis, several general but theoretically-grounded recommendations are suggested.