Dry Age-related Macular Degeneration merupakan degenerasi makula yang terjadi pada usia 50 tahun dengan karakteristik terbentuknya drusen, disfungsi epitel pigmen retina, degenerasi fotoreseptor yang mengakibatkan penurunan fungsi penglihatan dan kualitas hidup pasien. Optical coherence tomography merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat gambaran perubahan lapisan retina dan gambaran drusen. Skor kuisioner NEI-VFQ 25merupakan instrumen yang banyak digunakan dalam menilai kualitas hidup pasien. Rekomendasi AREDS merupakan pilihan terapi pada dry AMD, namun terapi tersebut masih belum efektif dan masih terjadi progesifitas. Terapi akupunktur secara signifikan dapat menurunkan ketebalan makula sentral dan peningkatan fungsi penglihatan dengan memperbaiki perubahan fisiologis pada fotoreseptor, sel epitel pigmen retina, membran bruchs, dan koroidal. Elektroakupunktur adalah stimulasi listrik di titik akupuntur melalui penusukan jarum akupunktur. Dibandingkan dengan akupunktur manual, elektroakupunktur memiliki berbagai kelebihan seperti stimulasi yang dihasilkan lebih intensif, stabil, konstan dan terukur. Penelitian ini menilai efek elektroakupunktur terhadap perubahan gambaran OCT makula dan skor kuisioner NEI-VFQ 25 pada pasien dry AMD. Tiga puluh empat pasien dibagi secara acak menjadi dua kelompok, kelompok elektroakupunktur (n = 17) dan kelompok elektroakupunktur sham (n = 17). Kedua kelompok menerima sesi elektroakupunktur yang sama, 2 kali/minggu selama 6 minggu. Pemeriksaan OCT dan penilaian skor kuisioner NEI-VFQ 25 dilakukan sebelum dan sesudah sesi terapi. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada gambaran OCT makula (p=0,001, CI 95%) dan skor kuisioner NEI-VFQ 25 (p=0,000, CI 95%) antara kelompok elektroakupunktur dengan kelompok elektroakupunktur em>sham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa elektroakupunktur memberikan efek yang baik terhadap gambaran OCT makula dan kualitas hidup pasien dry AMD. Dry Age-related Macular Degeneration is macular degeneration that occurs at the age of over 50 years with the characteristics of drusen formation, retinal pigment epithelium dysfunction, photoreceptor degeneration which results in decreased visual function and quality of life in patients. Optical coherence tomography is an examination to see an imaging of retinal layers changes and drusen description. The NEI-VFQ 25 questionnaire is an instrument that is widely used in evaluating the quality of life of patients. AREDSs recommendations are a therapeutic choice for dry AMD, but the therapy is still not effective and progressivity still occurs. Acupuncture therapy can significantly reduce central macular thickness and increase visual function by improving physiological changes in photoreceptors, retinal pigment epithelium cells, bruchs membrane, and chorid. Electroacupuncture is electrical stimulation at the acupuncture point through needle puncture. Compared to manual acupuncture, electroacupuncture has various advantages such as stimulation that is produced more intensive, stable, constant and measurable. This study assessed the effect of electroacupuncture on changes in imaging of macular OCT and NEI-VFQ 25 questionnaire scores in dry AMD patients. Thirty-four patients were divided randomly into two groups, the electroacupuncture group (n = 17) and the sham electroacupuncture group (n = 17). Both groups received the same electroacupuncture session, 2 times/week for 6 weeks. OCT examination and NEI-VFQ 25 questionnaire score were assessed before and after the treatment course. The result shows there is a statiscally significant difference on imaging of macular OCT (p = 0.001, CI 95%) and NEI-VFQ 25 questionnaire score (p = 0,000, CI 95%) between the electroacupuncture group and the sham electroacupuncture group. These findings suggest that electroacupuncture has good effect on imaging of macular OCT and the quality of life in dry AMD patients.