Spirulina platensis merupakan mikroalga biru-hijau (cyanobacteria) yang kaya akan potensi di bidang kesehatan, kosmetik, dan pangan. Salah satu senyawa yang dihasilkan oleh S. platensis adalah Flavonoid. Flavonoid adalah salah satu metabolit sekunder yang diproduksi oleh S. platensis yang umumnya dimanfaatkan karena sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti alergi yang dimiliki. Namun, ketika digunakan pada kulit, flavonoid juga dapat menyerap sinar ultraviolet. Ekstraksi flavonoid dari S. platensis dilakukan dengan pelarut etanol dan dua metode, yakni metode maserasi dan soxhletasi. Rendemen dan nilai Total Flavonoid Contentt ekstrak flavonoid tertinggi dihasilkan dari metode soxhletasi dengan sampel S. platensis merek Spiruganik dengan nilai rendemen 14,50% dan TFC 165,24 mg quercetin/g ekstrak. Nilai SPF tertinggi dihasilkan dari metode soxhletasi dengan sampel slurry S. platensis hasil kultivasi, yakni sebesar 6,47.
Spirulina platensis is a blue-green microalgae (cyanobacteria) that is rich in potential in the fields of health, cosmetics and food. One of the compounds produced by S. platensis is Flavonoids. Flavonoids are one of the secondary metabolites produced by S. platensis which are commonly used because of their antioxidant, anti-inflammatory and anti-allergic properties. However, when used on the skin, flavonoids can also absorb ultraviolet light. Flavonoid extraction from S. platensis was carried out with ethanol solvent and two methods, maceration and soxhletation methods. The highest yield and value of Total Flavonoid Contentt extract of flavonoid were obtained from the soxhletation method with the sample of S. platensis Spiruganik brand with a yield value of 14.50% and TFC 165.24 mg quercetin / g extract. The highest SPF value was generated from the soxhletation method with S. platensis slurry samples from cultivation, which was 6.47.