ABSTRAKRuko di Palembang muncul sejak era kolonialisme di daerah perdagangan di kota Palembang. Makalah ini membahas bagaimana ruko di Palembang sebagai salah satu area komersial terpenting dalam berbagai ekspresi dan transformasi dari waktu ke waktu, terlibat dalam sejarah, dan budaya lingkungan perkotaan di Kota Palembang. Masyrakat Cina memperkenalkan bangunan ruko di tempat pertama yang dibawa dari tanah asalnya dan telah ada beberapa adaptasi dengan kondisi setempat. Ada perubahan yang signifikan di bagian interior, namun perubahan yang lebih lambat di bagian luar ruko. Analisis ini berfokus pada penataan ruang yang menghasilkan orientasi ke dalam-ke luar, organisasi linier, dan kedekatan-keterbukaan terlepas dari bentuk bangunan. Makalah ini lebih jauh menganalisis pentingnya ruko di kota Palembang dan bagaimana hal itu menopang perubahan kota, termasuk fasad yang menciptakan kesinambungan visual di daerah tersebut. Makalah ini menyimpulkan bahwa perubahan ruko di Palembang terkait dengan gagasan fungsionalitas, serta mempertahankan budaya dan lingkungan perkotaan, dan citra kota atau kawasannya.
ABSTRACTShophouses in Palembang appearing since the colonialism era at the trading area in Palembang city. This paper discusses how shophouses in Palembang as one of the most important commercial area in its various expressions and transformations over time, involves in the history, and culture of urban environments of the Palembang City. Chinese introduced shop house building at the first place that were brought from their original land and there has been some adaptation to local conditions. There had been rapid changes in the interior, yet slower change in the exterior of shophouses. The analysis focuses on the spatial arrangement which resulted in the inward-outward orientation, linear organization, and closeness-openness regardless of the shape of the building. This paper further analyzes the importance of shophouses in Palembang city and how it sustains the change of the city, including the façade that create a visual continuity in the area. The paper concludes that changes of shophouse in Palembang are related to the idea of functionality, as well as sustaining the culture and urban environment, especially though maintaining the images of city or the district.