Tesis ini membahas bagaimana perilaku tribalisme yang terlihat dari aktivitas fans pada grup Facebook GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. Aktivitas fans ini meliputi kiriman akan sebuah konten, mobilisasi dan penggiringan opini, nilai-nilai kebersamaan, dan penyebarluasan informasi. Aktivitas fans terlihat dari postingan, likes, reaction, comments, dan share. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian netnografi Kozinets. Analisis data dilakukan dengan enam tahapan pengkodingan, yaitu coding, noting, asbtracting, checking and refinement, generalizing, serta theorizing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua fans menunjukkan karakteristik tribal. Hanya fans dengan kategori insider dapat dilihat sebagai fans yang tribal. Adapun karakteristik tribal dalam komunitas ditunjukkan dengan dua hal, yaitu shared spaces (berbagi ruang) dan shared tastes (berbagi selera). Shared spaces tumbuh dengan mendepankan sentimen agama dan penolakan terhadap paham komunis. Sementara shared tastes terlihat dari kebencian akan sosok Jokowi serta imigran dan tenaga kerja asing (TKA) yang mulai menggeser posisi pengangguran pribumi. Menariknya, dukungan fans pada Prabowo bukanlah serta merta karena kecintaan fans pada Prabowo, namun timbul karena kebencian akan Jokowi dan kecintaan pada ulama. Penelitian menyarankan agar penggunaan media sosial yang bijak dan berdasarkan pada objektivitas tanpa SARA perlu ditingkatkan oleh semua pihak, baik pengguna, pelopor, ataupun pemerintah agar tidak semakin menumbuhkan kelompok-kelompok yang tidak sehat terutama di media daring.
This thesis discusses the behavior of tribalism that can be seen through the activities of fans on the Facebook group named GERAKAN MUSLIM JIHAD #2019GANTIPRESIDEN. The group`s activities involve posting content, mobilizing and inciting opinions, spreading value of togetherness and disseminating information. Fan activity can be seen from posts, likes, reactions, comments, and shares feature. This study is a qualitative study, analyzed by using the Kozinets netnography research design. Data analysis was conducted through six stages of coding, namely coding, noting, extracting, checking and refinement, generalizing, and theorizing. The results showed that not all of fans showed tribal characteristics, only fans that entitle to insider category can be seen as tribal fans. The tribal characteristics in the community are indicated by two things, shared spaces and shared tastes. Shared spaces grow by promoting religious sentiment and rejecting communism. While shared tastes can be seen from the hatred sent to Jokowi`s figure as well as the existence of immigrants and foreign workers (TKA) which began to shift the position of indigenous unemployed. Interestingly, fans support for Prabowo was not necessarily due to love for him. On the other hand it was arose due to Jokowi`s hatred and their love of the clergy. This research suggests that social media should be used wisely and objectivitly without SARA (ethnicity, religion, race, and intergroup) which should be improved by all parties include media social users, pioneers, or the government, in order to stop the emerge of unhealthy groups, particularly in online media.