ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat efek identitas agama dan tingkat ketaatan
pada preferensi rumah tangga untuk memilih tabungan. Dengan menggunakan beberapa
metode regresi logistik dan sampel dataset IFLS tahun 2007 juga 2014,
hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga Katolik cenderung menabung
di rekening bank, sementara rumah tangga Muslim dan Protestan cenderung
menabung pada piutang dan tanah. Tak hanya itu, preferensi waktu rumah tangga
juga dapat memperjelas efek tersebut. Terlebih, studi ini menemukan bahwa semakin
taat seseorang, maka semakin besar kemungkinannya untuk menabung. Namun,
efek tersebut tidak terbukti pada perhiasan akibat adanya price boom.
Dengan temuan tersebut, rumah tangga dapat mengimplementasikan praktik
agamanya pada keputusan keuangannya yang akan membuat rumah tangga tersebut
untuk menabung. Dengan melakukan hal tersebut, tingkat inklusi finansial dalam
negeri akan meningkat. Di sisi lain, institusi perbankan harus terus menawarkan
produk keuangan, khususnya pada rumah tangga Islam dan Protestan yang masih
cenderung menabung pada aset non-perbankan.