ABSTRAKReligiositas sering dianggap menjadi penentu munculnya kecurangan. Pada penelitian ini, peran variabel identitas moral diuji sebagai mediator pada pengaruh religiositas terhadap kecurangan. Sebanyak 197 mahasiswa berusia 18-25 tahun se-Jabodetabek (45 laki-laki; 152 perempuan) diambil data religiositas, identitas moral, dan kecurangannya. Berdasarkan hasil uji regresi mediasi, tidak ditemukan signifikansi pengaruh langsung dari religiositas intrinsik, religiositas ekstrinsik, dan religiositas sebagai
quest terhadap munculnya kecurangan secara langsung dan identitas moral tidak memediasi pengaruh religiositas terhadap munculnya kecurangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa religiositas tidak memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung melalui identitas moral terhadap munculnya kecurangan.
ABSTRACTReligiosity is often considered to be a determinant of cheating behavior. In this study, moral identity was tested as a mediator on the effect of religiosity on cheating behavior. 197 students aged 18-25 years in Universitas Indonesia (45 men, 152 women) were taken data on religiosity, moral identity, and cheating behavior. Mediation regression test shows that there is no significance of the direct effect of intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, and religiosity as a quest on cheating behavior and moral identity does not mediate the effect of religiosity on cheating behavior. The conclusion is religiosity has no direct or indirect effect, through moral identity, on cheating behavior.