Pendahuluan: Persalinan Sectio Caesarea SC adalah prosedur pembedahan dimana janin dilahirkan melalui sayatan di perut dan Rahim ibu. Persalinan SC di dunia terus mengalami peningkatan prevalensi. Organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan standar rata-rata SC di sebuah Negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Saat ini 25% dari semua kelahiran di Inggris melalui metode SC, lebih dari 30% di Australia dan Amerika, serta lebih dari 50% di Brazil dan China. Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI 2017, sebanyak 17% persalinan melalui SC. Berdasakan laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan tahun 2017 sepuluh kode case base groups CBG terbanyak pada tingkat layanan rawat inap tindak lanjut/ RITL kasus terbanyak adalah SC ringan menempati urutan pertama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian SC pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN di RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut selama tahun 2018.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Analisis penelitian menggunakan anlisis univariat, analisis bivariat dengan Chi-Square, dan analisis multivariat dengan metode regresi logistik model determinan.
Hasil: Kejadian SC di RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut masih tinggi sebanyak 72,8% dibandingkan dengan persalinan pervaginam sebanyak 27,2%. rentang usia ibu bersalin secara SC sebanyak 70,9% diantara 20-35 tahun, dengan paritas 2-3, pada kelas 2 BPJS. pada usia dan paritas tersebut merupakan usia normal dan paritas aman, tidak termasuk kedalam kategori ibu hamil risiko tinggi.
Kesimpulan: Semua variabel, baik vaiabel karakteristik sosiodemografi usia, kelas JKN, naik kelas rawat, medik obstetri paritas, serta indikasi medik faktor ibu, bayi, penyakit penyerta mempunyai dampak yang signifikan terhadap jenis persalinan. Faktor yang yang paling mempengaruhi terhadap jenis persalinan paling besar adalah faktor paritas. Hasil R squared semua variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 60%, sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Background: Sectio Caesarea SC is a surgical procedure to deliver babies through incision in mother's abdomen and uterus. The prevalence of SC continues increasing. The World Health Organization WHO recommended the standard for SC in a country to be around 5-15% per 1000 births in the world. At present the delivery using SC in the UK, Australia and America, Brazil ans China are 25%, more than 30%, more than 50% of all births respectively. Based on data from the 2017 Indonesian Health Demographic Survey SDKI, there were 17% of deliveries through SC. Based on the 2017 Health Insurance Agency BPJS report, the ten highest cases base groups CBG codes at the follow-up inpatient service level are SC surgery. This study was conducted to determine the factors influencing the incidence of SC among JKN participants in the RSUD dr. Slamet Garut Regency during 2018. Method: This study uses a quantitative methodology used a cross sectional study design. The data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square, and multivariate analysis using the determinant logistic regression method. Result: the incidence of SC in RSUD dr. Slamet Garut regency was still high as 72.8% compared to vaginal delivery as much as 27.2%. As many as 70.9% of mothers give birth between of 20-35 years, with 2-3 parity in 2 class BPJS which were a normal age and parity for pregnancy or not included in high risk. Conclusion: All variables, both sociodemographic characteristics age, JKN class, JKN grade increase, obstetric medical parity, and medical indications maternal, infant, comorbidities have a significant impact on the type of labor. The most influential factor for the largest type of labor is the parity factor. R squared results that independent variables can explain the dependent variable by 60%, and the rest is explained by other variables outside the model.