Penelitian ini menjelaskan bagaimana fenomena Manic Pixie Dream Girl adalah sebuah kiasan Hollywood yang klise, memanifestasikan teori male gaze dan bagaimana sutradara dan penulis pria menggambarkan wanita dengan kacamata mereka. Representasi dimana karakter wanita-wanita ini hanya berada di dalam cerita hanya untuk membantu tokoh protagonis pria untuk melanjutkan hidupnya, memberikan alasan untuk hidup sedangkan karakter wanita tersebut hanya stagnan. Dalam penelitian ini, kami melihat jika perempuan direpresentasikan seperti ini di Hollywood dikarenakan sedikitnya jumlah sutradara wanita, yang dapat menyajikan sudut baru dalam menulis karakter wanita. Bentuk misogini yang implisit ini dapat memengaruhi wanita-wanita muda yang sedang dalam tahap pencarian diri.This research elaborates on how Manic Pixie Dream Girl is a Hollywood trope that romanticises the male gaze and how male writers see female characters, orchestrating them in a way that they only serve purpose to the male protagonist and to submit to his needs so that he can advance in his own life while the female character stays stagnant in her life. In this research, we challenge how females are represented in the current film industry where it`s filled with male creators and not enough female filmmakers. There has yet to be a coherent study that deeply explores this trope and the danger it imposes to impressionable young females who are in the phase of finding themselves. This subtle yet powerful form of misogyny is deeply rooted in the lack of female filmmakers, thus the portrayal of women is only that of the thought of male filmmakers.