UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis komplikasi pelayanan hemodialisis rawat jalan di RS Anna dan RS Anna Medika tahun 2019 = Outpatient hemodialysis complications analysis at Anna Medika Hospital 2019

Aan Anjarwati; Budi Hidayat, supervisor; Pujiyanto, examiner; Mardiati Nadjib, examiner; Slamet Effendi, examiner ([Publisher not identified] , 2019)

 Abstrak

ABSTRAK
Prevalensi penyakit Gagal Ginjal Kronik cenderung makin tinggi sejak 3 tahun
terakhir ini (sejak tahun 2015). Sehingga mereka harus menjalani hemodialisis
(cuci darah). Adapun komplikasi saat hemodialisis yaitu demam, menggigil,
hipotensi, dan keram. Faktor-faktor yang mempengaruhi komplikasi saat
hemodialisis pada pelayanan mulai dari faktor pasien terdiri dari durasi HD, akses
HD, lama menjalani HD, komorbiditas pasien). Selain itu juga ada peran dari sisi
manajemen yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pencucian dialiser
ulang dan kebijakan direktur. Faktor pasien dan manajemen penting dalam kualitas
pelayanan hemodialisis rawat jalan. Metode penelitian yang digunakan adalah mix
method. Tahapan yang dilakukan pertama adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional dan melanjutkan dengan wawancara mendalam dari
hasil penelitian. Hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa durasi hemodialisis
berhubungan signifikan secara statistik dengan komplikasi hemodialisis (p
0.005). Hasil analisis multivariat, diperoleh durasi hemodialisis 4 jam 30 menit
berisiko menyebabkan komplikasi sebesar 2.76 (IK 95% 0.9-8.47) kali dan akses
AVF-Shunt berpengaruh paling tingi menyebabkan komplikasi sebesar 3.32 (IK
95% 0.76-14.57) kali. Dari hasil wawancara mendalam dengan informan, bahwa
kurangnya implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pencucian dialiser
ulang meningkatkan risiko komplikasi. Triangulasi sumber data didapatkan bahwa
RS. Anna belum menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan baik
dibandingkan RS. Anna Medika dalam pengukuran volume primming atau Total
Cell Volume (TCV) dan tidak dilakukan penandaan dialiser setelah dicuci ulang.
Adanya data pencantuman volume priming pada dialiser ulang merupakan bentuk
penjaminan mutu layanan unit hemodialisis RS. Dan hal ini bisa menjadi kebijakan
direktur terkait penggunaan dialiser ulang. Kejadian komplikasi saat hemodialisis
di Rumah Sakit dapat diatasi dengan memperhatikan aspek keselamatan pasien
yaitu melakukan Standar Operasional Prosedur dengan baik dan menjamin mutu
layanan hemodialisis dengan cara membuat kebijakan penggunaan dialiser ulang.

ABSTRACT
Prevalence of Chronic Kidney Failure tends to be higher since the last 3 years
(since 2015). So they have to undergo hemodialysis (dialysis). The complications
of hemodialysis are fever, chills, hypotension, and cramps. Factors that influence
complications during hemodialysis in services are from patient factors consist of
duration, access, length of time hemodialysis, patient comorbidity. In addition,
there is also a role from the management side, namely the Standard Operating
Procedure (SOP) reuse dialyzer and director policies. Patient and management
factors are important in the quality of outpatient hemodialysis services. The
research method used is the mix method. The first step is quantitative research
with a cross-sectional approach and continues with in-depth interviews from the
results of the study. The results of the bivariate analysis showed that the duration
of hemodialysis was statistically significant with complications of hemodialysis (p
0.005). The results of multivariate analysis, obtained the duration of 4 hours 30
minutes hemodialysis at risk of causing complications of 2.76 (95% CI 0.9-8.47)
times and the highest effect of AVF-Shunt access caused complications of 3.32
(95% CI 0.76-14.57) times. From the results of in-depth interviews with
informants, that the lack of implementation of the Standard Operational Procedure
(SOP) for repeated dialysis washing increases the risk of complications.
Triangulation of data sources was found that Anna hospital has not run the
Standard Operating Procedure (SOP) well compared to Anna Medika hospital in
measuring primming volume or Total Cell Volume (TCV) and dialysis marking is
not done after repeated washing. The data of inclusion priming volume on repeated
dialiser is a form of hemodialysis unit service quality assurance. And this could be
the director's policy regarding the use of repeated dialiser. The occurrence of
complications during hemodialysis at the hospital can be overcome by paying
attention to the aspects of patient safety, namely performing the Standard
Operating Procedure properly and ensuring the quality of hemodialysis services by
making a policy of using dialiser again.

 File Digital: 1

Shelf
 T53875-Aan Anjarwati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T53875
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2019
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text(rda content)
Tipe Media : unmediated(rda media); computer(rda media)
Tipe Carrier : volume(rda carrier); online resource(rda carrier)
Deskripsi Fisik : xvi, 119 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3.
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T53875 15-21-456869320 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20491582
Cover