Disertasi ini membahas bagaimana perempuan dikonstruksi dalam representasi nasionalisme pada tiga film daerah perbatasan Indonesia. Ketiga film yang dikaji, Tanah Air Beta, Batas, dan Tanah Surga Katanya...dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan konsep utama tentang bangsa, nasionalisme dan identitas nasional, konsep unsur-unsur formal dan naratif film, dan konsep pendukung Jakarta gaze dan tourist gaze. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana konstruksi perempuan dalam menyoal nasionalisme dalam film perbatasan dilakukan, bagaimana konstruksi perempuan dalam menghadirkan nasionalisme melalui simbol-simbol dalam ketiga film, dan bagaimana konstruksi perempuan dalam menyikapi oposisi biner terkait nasionalisme dalam ketiga film daerah perbatasan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan sejauh mana konstruksi perempuan dalam representasi nasionalisme dalam ketiga film daerah perbatasan menunjukkan peran perempuan terkait isu nasionalisme. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi perempuan dalam representasi nasionalisme di dalam film-film daerah perbatasan Indonesia dilakukan melalui agensi perempuan sebagai single mother dan guru, agensi perempuan terkait simbol-simbol nasionalisme, dan agensi perempuan dalam menyikapi oposisi biner antara pusat dan pinggiran serta antara Indonesia dan non-Indonesia. Dalam konstruksi tersebut ditemukan bahwa perempuan berperan sangat penting dalam menumbuhkan rasa bangga dan meningkatkan nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
This dissertation discusses how women are constructed in the representation of nationalism in three Indonesian border films. The three films, namely Tanah Air Beta, Batas, and Tanah Surga Katanya...were analyzed with a qualitative method applying the main concepts of nation, nationalism, national identity, formal and narrative elements of film, and supporting concepts of Jakarta and tourist gaze. The problems to be discussed cover the questions on the construction of women in nationalism issues in border films, on the construction of women in representing nationalism through certain symbols, and on the construction of women in giving response toward the binary oppositions related to nationalism in the three Indonesian border films. The purpose of this research is to show the expansion of womens roles in relation to nationalism issues. This research finds that the construction of women in representing nationalism in Indonesian border films is carried out through womens agency as single mothers and teachers, through their agency in relation to symbols of nationalism, and through their agency in giving response toward the binary opoosition between the centre (Jakarta) and periphery and also between Indonesia and non-Indonesia. The construction shows that women play a very important role in instilling the pride of being Indonesians and sharpening the sense of nationalism in daily life.