Pasien dengan tumor lambung post operasi gastrektomi total memiliki risiko malnutrisi karena akan ada perubahan asupan nutrisi pada pasien. Dalam rangka mencegah terjadinya malnutrisi, pasien perlu mendapat edukasi nutrisi yang intensif agar efikasi diri, kepuasaan diri, dan asupan nutrisi pasien tidak mengalami penurunan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh edukasi nutrisi secara intensif terhadap status nutrisi dan kemunculan
dumping syndrome pada pasien post operasi gastrektomi. Hasil evaluasi menggunakan instrumen
Malnutrition Screening Tools (MST) menunjukan bahwa pasien tidak berisiko malnutrisi (skor= 2), IMT dalam kategori normal (25 kg/m
2), hasil lab menunjukan Hb= 12,8 g/dL, Ht= 36%, dan GDS= 138 mg/dL, dan gejala
dumping syndrome tidak muncul. Intervensi edukasi nutrisi secara intensif ini dapat diaplikasikan oleh tenaga kesehatan seperti perawat, dokter, dan ahli gizi sebagai upaya untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada pasien post operasi gastrektomi.
Patients with gastric tumor after total gastrectomy have a risk of malnutrition because there will be changes in nutritional intake. In order to overcome malnutrition, patients need to receive intensive nutrition education so that self-efficacy, self-satisfaction and nutritional intake of patients do not decrease. This paper aims to identify the effect of nutrition education on nutritional status in patients postoperative total gastrectomy. The evaluation results using the Malnutrition Screening Instrument (MST) showed that patients were not at risk of malnutrition (score = 2), BMI in the normal category (25 kg / m2), result of biochemical showed Hb = 12.8 g / dL, Ht = 36%, and GDS = 138 mg / dL, and the dumping symptom syndrome did not occur. This intensive nutrition education intervention can be applied by health workers such as nurses as an effort to prevent the use of malnutrition in patients after total gastrectomy.