Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja lembaga wakaf bersama faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Faktor tersebut terdiri dari pengetahuan manajemen, budaya organisasi, dan akuntabilitas publik atas kualitas kinerja Lembaga wakaf di kota Banda Aceh. Dalam penelitian ini ada variabel mediasi, yaitu inovasi yang bertujuan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung langsung antara kualitas kinerja dan determinannya. Penelitian ini adalah a penelitian survei menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Jumlah sampel Dalam penelitian ini terdapat 112 nadzhir yang mewakili lembaga wakaf di
Kota Banda Aceh. Pengujian hipotesis terdiri dari Uji Deskriptif dan Uji Struktural Model Persamaan (SEM). Tes deskriptif digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerjanya lembaga wakaf dan determinannya. Sedangkan uji SEM digunakan untuk menentukan bagaimana pengaruh manajemen pengetahuan, budaya organisasi, dan akuntabilitas
publik tentang kualitas kinerja. Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa kualitas kinerja Lembaga wakaf dan determinannya bagus. Sedangkan Uji Persamaan Struktural Model (SEM) dengan metode Maximum Likelihood (ML) menunjukkan hal itu manajemen pengetahuan, budaya organisasi, dan akuntabilitas publik tidak berpengaruh langsung pada kualitas kinerja lembaga wakaf. Namun, manajemen pengetahuan memiliki pengaruh terhadap inovasi pada tingkat signifikan 10%.
This study aims to determine how the performance of waqf institutions together with the factors that affect performance. These factors consist of management knowledge, organizational culture, and public accountability for the quality of the performance of the waqf institution in the city of Banda Aceh. In this study, there is a mediating variable, namely innovation which aims to see the direct and indirect influence between the quality of performance and its determinants. This study is a survey research using a questionnaire as an instrument. Number of samples In this study there were 112 Nadzhirs who represented the waqf institutions in Banda Aceh City. Hypothesis testing consists of a Descriptive Test and a Structural Equation Model Test (SEM). Descriptive test is used to find out how the performance of the waqf institution and its determinants. Meanwhile, the SEM test is used to determine how knowledge management influences, organizational culture, and accountability the public about the quality of performance. The results of the descriptive test show that the quality of the performance of the waqf institution and its determinants is good. Meanwhile, the Structural Equation Model Test (SEM) with the Maximum Likelihood (ML) method shows that knowledge management, organizational culture, and public accountability do not have a direct effect on the quality of the performance of waqf institutions. However, knowledge management has an influence on innovation at a significant level of 10%.