UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Makna penghaturan Banten Canang Sari bagi Masyarakat Kuta = Meaning of Banten Canang Sari's offering to Kutas People

Dea Azure Ivana; Tony Rudyansjah, supervisor; Imam Ardhianto, examiner; Semiarto Aji Purwanto, examiner; Iman Fachruliansyah, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Masyarakat Hindu-Bali merupakan masyarakat yang memiliki ciri religius. Adanya ciri-ciri tersebut menjadikan kehidupan masyarakat itu sendiri tidak terlepas dari tradisi, seni-budaya, ritual, dan berbagai nilai yang terkandung dalam ajaran Agama Hindu-Bali sendirian. Kedatangan modernisasi yang dibawa oleh tingginya aktivitas pariwisata berjalan seiring waktu di pulau Bali nyatanya menimbulkan ketakutan tersendiri (meski tidak secara eksplisit) bagi masyarakat dalam mempertahankan ciri atau identitas Bali mereka. Salah satu upaya yang dirasa bermanfaat adalah dengan terus melaksanakan ritual adat dan agama, termasuk peraturan Banten Canang Sari. Secara tidak langsung, membentuk makna yang berasal dari stimulasi yang dianggap bermanfaat oleh masyarakat situasi modernisasi saat ini. Dari sini maknanya ada dalam ritual pengaturan Banten Canang Sari relevan dengan permasalahan masyarakat. Ritual peraturan Banten Canang Sari sendiri merupakan simbol religiusitas dalam upaya masyarakat mempertahankan karakteristik Bali mereka.

The Hindu-Bali community is a society that has religious characteristics. The existence of these characteristics makes the life of the community itself inseparable from traditions, arts-culture, rituals, and various values ​​contained in the teachings of the Hindu-Balinese Religion alone. The arrival of modernization brought about by high tourism activity goes hand in hand The time on the island of Bali in fact caused its own fear (although not explicitly) for the people in maintaining their Balinese characteristics or identity. One effort that has been deemed beneficial is to continue to carry out traditional and religious rituals, including the Banten Canang Sari regulations. Indirectly, forming meaning that comes from stimulation that is considered beneficial by society the current modernization situation. From here the meaning is in the ritual setting of Banten Canang Sari which is relevant to community problems. The Banten Canang Sari ritual ritual itself is a symbol of religiosity in the community's efforts to maintain their Balinese characteristics.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Dea Azure Ivana.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 89 pages : illustration ; 30 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-22-68183696 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20492175
Cover