Salah satu dari komplikasi kemoterapi adalah kejadian Febrile Neutropenia (FN), yang mana ditandai dengan demam lebih dari 38
o C dalam jangka waktu lebih dari 1 jam dengan hitung jenis neutrophil kurang dari 500/mm
3. Berdasarkan hasil pengkajian pada kasus anak dengan LLA, didapatkan kejadian FN post kemoterapi dengan gejala umum demam, serta ditambah dengan Pneumonia sehingga timbul sesak dan batuk berdahak. Masalah keperawatan yang ditegakkan terdiri dari ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia, dan risiko infeksi. Intervensi yang menjadi fokus dalam karya ilmiah ini yaitu kompres hangat
Tepid Water Sponge (TWS). Selain itu, dilakukan intervensi untuk mengatasi masalah lainnya, seperti penerapan manajemen jalan napas dan pencegahan infeksi. Hasil evaluasi dari intervensi yang telah dilakukan adalah sesak dan batuk berkurang, demam tidak ada, dan penyebaran infeksi tidak terjadi. TWS yang dilakukan menunjukkan efektifitas pada pasien dengan LLA yang mangalami demam ketika dilakukan segera minimal 30 menit setelah pemberian antipiretik. TWS dapat menurunkan suhu dengan rata-rata penurunan 0.43
o C. Hasil karya ilmiah ini menyarankan institusi kesehatan atau rumah sakit untuk menerapkan teknik kompres hangat TWS sebagai tindakan non-farmakologi yang efektif menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam.
One of the complications of chemotherapy is the occurrence of Febrile Neutropenia (FN), which is characterized by fever of more than 38
o C in a period of more than 1 hour with a count of neutrophils of less than 500/mm
3. Based on the results of studies in cases of children with LLA, post-chemotherapy FN was found with common symptoms of fever and added to Pneumonia resulting in tightness and coughing up sputum. The established nursing problems consist of ineffectiveness of airway clearance, hyperthermia, and risk of infection. The intervention that is the focus of this scientific work is warm compresses of Tepid Water Sponge (TWS). In addition, interventions are done to address other problems, such as the application of airway management and prevention of infection. The results of the evaluation of the interventions that have been done are reduced dipsnoe and coughing, no fever, and the spread of infection doesnt occur. TWS performed shows effectiveness in patients with ALL who experience fever when done immediately at least 30 minutes after antipyretic administration. TWS can reduce the temperature by an average temperature drop of 0.43
o C. This scientific work suggests health institutions or hospitals to apply the warm TWS compress technique as a non-pharmacological action that effectively lowers the body temperature of children who have fever.