Meskipun literatur yang memelajari kemampuan
yield curve dalam memprediksi aktivitas perekonomian telah cukup banyak, sebagian besar literatur tersebut difokuskan pada data dari negara maju. Dengan demikian, bukti hubungan tersebut di negara-negara berkembang masih cukup langka. Studi ini menyelidiki apakah kurva
yield curve memiliki kemampuan untuk memprediksi aktivitas ekonomi masa depan di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) melalui penggunaan
time-series OLS model. Studi ini menggunakan regresi bivariat sederhana anatara
yield spread dan aktivitas ekonomi masa depan dan regresi multivariat yang menambahkan variabel moneter dan keuangan untuk menguji
robustness dari hubungan tersebut. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar obligasi di negara ASEAN-5 memiliki berbagai keterbatasan,
yield spread terbukti memiliki kemampuan prediksi di negara-negara ASEAN-5 selain Filipina. Namun, kemampuan prediksi sebagian besar terbukti signifikan untuk
time horizon yang lebih lama yang menyiratkan bahwa ada jeda waktu dalam hubungan antara
yield curve dan aktivitas ekonomi.
Despite the vast amount of literature that has examined the predictive ability of the yield curve on future economic activity, most of the literature are focused on the data for developed economies and thus, evidence of such relationship in developing countries is quite scarce. This study investigates whether the yield curve possess a predictive ability on future economic activity in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Philippine, Singapore, and Thailand) through the use of a time-series OLS model. We employ a straightforward bivariate regression between the yield spread and future economic activity and a multivariate regression that includes additional financial and monetary variable to test the robustness of the relationship. Overall, the result of our analysis shows that despite the various limitations in the ASEAN-5 bond market, the yield spread is proven to possess predictive ability in ASEAN-5 countries with the exception of Philippine. However, the predictive ability is mostly shown to be significant for the longer time horizon which implies that there's a time lag in the relationship between the yield spread and economic activity.