Di tengah permasalahan seperti pemanasan global, gesekan sosial, dan tata kelola, gagasan keberlanjutan telah tumbuh kuat di dalam industri. Indeks ESG (environmental, social, governance) diperkenalkan untuk mengukur kinerja laporan berkelanjutan perusahaan. Penelitian ini menguji hubungan antara kinerja ESG perusahaan dan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga memeriksa lebih lanjut tentang bagaimana skor kontroversi, menjadi bagian dari keseluruhan indeks, mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan data perusahaan tercatat dari 22 negara di Asia dari tahun 2014 hingga 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari indikator keuangan, variabel yang berasal dari indeks ESG, rasio Tobin's-Q untuk mengukur nilai perusahaan, dan vektor dari variabel kontrol. Hasil penelitian ini menemukan bahwa skor indeks ESG dan skor kontroversi signifikan secara statistik dalam memperkirakan nilai perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa ESG lingkungan, ESG sosial, ESG tata kelola, dan kinerja skor gabungan dari ESG signifikan secara statistik untuk memperkirakan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil temuan penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara lain. Bertentangan dengan konsepsi umum, skor kontroversi ESG secara mengejutkan menunjukkan hubungan yang positif dengan nilai perusahaan. Penelitian menduga bahwa hubungan positif dapat terjadi karena kepercayaan publik yang dibangun perusahaan. Ketika perusahaan mengeluarkan laporan terkait dengan situasi atau permasalahan mereka saat ini, hal tersebut memberikan sinyal kepada publik bahwa perusahaan bersedia untuk menunjukkan transparansi dan akuntabilitas. Temuan ini menunjukkan bahwa kinerja skor ESG yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan nilai perusahaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan mengungkapkan laporan keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola sangat penting tidak hanya untuk meningkatkan nilai perusahaan tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan berkelanjutan dari perusahaan.
Amidst the issues of global warming, social friction, and governance, the idea of sustainability has grown firmly within industries. The environmental, social, and governance (ESG) index was introduced to measure how sustainable is a company in doing business. This study examines the relationship between ESG index and company value. Moreover, we also examine further on how the controversy score, being a part of the whole index, influence the company market value. We employ a dataset of companies from 22 countries in Asia which representing the Asian market from 2014 through 2018. Our data comprises the financial indicators, the variables derived from the ESG index, Tobin’s-Q ratio to measure company value, and a vector of control variables. Looking deeper to the data, we found that ESG index score and its controversy score are statistically significant in estimating the company value. Our findings indicate that ESG-environmental, ESG-social, ESG-governance, and the ESG-combined score's performance are statistically significant to estimate the company value. Our results are in accordance with the previous research conducted in other countries. Contradicting to the common conception, ESG-controversy score surprisingly shows a positive relationship with the company value. We suspect that the positive relationship occurs due to the trust that the company built. When the company releases the report their current situation or issues, it provides a signal to the public of their willingness to have both transparency and accountability. Our findings show that higher ESG scores performance is correlated with the increase in company value. This study suggests that providing such disclosure on environmental, social, and governance aspects are essential not only to increase company value but also to show the company resilience and sustainability.