ABSTRACTBullying adalah masalah utama yang terjadi di kalangan remaja, terutama di sekolah lingkungan baik di dunia maupun di Indonesia. Tindakan pelecehan ini berdampak buruk pada penderita, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Status gizi sering dikaitkan dengan tindakan pelecehan ini. Status gizi dapat menjadi pemicu penyalahgunaan. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti hubungan antara kelebihan berat badan dan tindakan pelecehan pada remaja dengan remaja berusia 16 - 18 tahun di SMA Jakarta Selatan dilakukan pada bulan Desember 2017- Januari 2018. Ada 280 responden dari SMA Jakarta Selatan yang berpartisipasi dan data diambil dengan cara mengukur antropometri responden memeriksa dan nilai total dari mengisi kuesioner intimidasi olweus Studi ini
menggunakan desain penelitian cross-sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square, yang menunjukkan itu
tidak ada hubungan yang signifikan antara kelebihan berat badan dan penyalahgunaan remaja berusia 16 - 18 tahun di SMA Jakarta Selatan (P = 0,249). Dalam penelitian ini itu ditemukan bahwa responden dengan berat badan normal (normoweight) memiliki tingkat pelecehan yang tinggi dengan jumlah responden 75,7% dan kelebihan berat badan 24,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan kelebihan berat badan tidak bisa langsung berhubungan dengan tindakan pelecehan karena itu bisa disebabkan oleh berbagai faktor atau multifaktorial.
ABSTRACTBullying is a major problem that occurs among teenagers, especially in environmental schools both in the world and in Indonesia. This act of harassment adversely affects sufferers, both in the short and long term. Nutritional status is often associated with this act of abuse. Nutritional status can be a trigger for abuse. In this study, researchers examined the relationship between overweight and acts of abuse in adolescents with adolescents aged 16-18 years in South Jakarta High School conducted in December 2017-January 2018. There were 280 respondents from South Jakarta High School who participated and the data were collected by measure the anthropometry of respondents examining and the total value of completing the olweus bullying questionnaire study
using a cross-sectional research design. Data analysis used the chi-square test, which showed that there was no significant relationship between overweight and abuse of adolescents aged 16-18 years in South Jakarta High School (P = 0.249). In this study it was found that respondents with normal weight (normoweight) had a high level of abuse with the number of respondents 75.7% and overweight 24.3%. Thus it can be concluded that an overweight relationship cannot be directly related to acts of abuse because it can be caused by various factors or multifactorial.