UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian non-alcoholic fatty liver disease pada pasien HIV dalam pengobatan antiretroviral = Factors related to incidence of non-alcoholic fatty liver disease in HIV patients on antiretroviral therapy

Hikmat Pramukti; Evy Yunihastuti, supervisor; Rino Alvani Gani, supervisor; Ikhwan Rinaldi, supervisor; Edy Rizal Wahyudi, examiner; Aida Lydia, examiner; Teguh Harjono Karjadi, examiner; Rudy Hidayat, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Latar belakang : Seiring dengan semakin efektifnya terapi Antiretroviral (ARV) pasien HIV memiliki harapan hidup lebih lama, morbiditas dan mortalitas penyakit HIV yang tidak berhubungan dengan Acquired Immunodeficiency Syndrome semakin meningkat. Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) telah dikenali sebagai penyakit hati tersering yang mempengaruhi lebih dari seperempat jumlah populasi global dan jumlahnya semakin meningkat di Indonesia. Pasien yang terinfeksi HIV memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena NAFLD. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan NAFLD pada pasien HIV dalam pengobatan antiretroviral (ARV) tanpa hepatitis viral kronis. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang melibatkan pasien HIV dalam pengobatan ARV tanpa koinfeksi virus hepatitis yang berobat di poliklinik Kelompok Studi Khusus (POKDISUS) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. NAFLD didefinisikan sebagai perlemakan di jaringan hati yang dibuktikan oleh pemeriksaan imaging transient elastography dengan Controlled Attenuation Parameter (CAP) setidaknya 238 dB/m. Perkiraan faktor-faktor yang berhubungan dengan NAFLD dianalisis dengan regresi logistik bivariat dan multivariat. Hasil: Pada penelitian ini secara keseluruhan didapatkan 105 subyek pasien HIV yang direkrut secara konsekutif. Prevalensi NAFLD didapatkan 52,4% (95% CI ±9,55). Faktor-faktor yang berhubungan dengan NAFLD pada populasi ini adalah hipertensi (PR = 3,755; 95% CI 1,218-11,575; p = 0,021) dan Index Massa Tubuh (IMT) (PR = 1,212 95% CI 1,051-1,396; p = 0,008). Faktor terkait HIV seperti CD4+ nadir, lama mendapat terapi ARV didapatkan tidak terkait NAFLD. Kesimpulan: Prevalensi NAFLD pada pasien HIV di Indonesia tinggi. NAFLD didapatkan berkaitan dengan hipertensi dan IMT, namun tidak dengan faktor-faktor terkait HIV. Penapisan non invasif untuk NAFLD sebaiknya diimplementasikan pada populasi ini untuk intervensi awal dan pencegahan komplikasi.

Background: As HIV-infected persons experience longer life expectancies, other cause of morbidity and mortality among this group are increasingly being identified. Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) has been recognized as the most common liver disease affecting more than a quarter of global population and increasing number in Indonesia. HIV-infected persons are at an increased risk of having NAFLD. This study aimed to inform prevalence and factors associated with NAFLD in HIV-infected patients without chronic viral hepatitis on antiretroviral therapy (ARV). Methods: A cross sectional study of HIV-infected person on ARV without hepatitis co-infection was done in HIV Integrated Clinic Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. NAFLD was defined as having at least 238 dB/m in transient elastography with associated Controlled Attenuation Parameter (CAP) examination. Bivariate and multivariate logistic regression analysis were applied to estimate factors associated with NAFLD Results: A total of 105 consecutive HIV infected person were included in the study analyzed. The prevalence of NAFLD was 52.4% (95% CI ±9.55). Factors related to NAFLD in this population were hypertension (PR = 3.755; 95% CI 1.218-11.575; p = 0.021) and Body Mass Index (BMI) (PR = 1.212 95% CI 1.051-1.396; p = 0.008). HIV specific variables such as nadir CD4, duration of ARV were not associated with NAFLD. Conclusion : There was a high prevalence of NAFLD among Indonesian person infected with HIV. NAFLD was associated with BMI and hypertension, but not with HIV related factors. Non-invasive screening for NAFLD should be implemented in this populaton to establish early intervention and prevent complication

 File Digital: 1

Shelf
 SP-Hikmat Pramukti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : SP-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xxii, 62 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-pdf 16-20-608534774 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20493600
Cover